webnovel

Seratus dua puluh sembilan

"Tidak mungkin, target utamanya adalah Xena. Jadi, bisa saja Erica hanya pancingan untukmu." balas D. Krack sambil menunjukkan sorot mata kalau dirinya kini tengah bersungguh-sungguh untuk menjamin keselamatan Erica.

Bagus, Sean tidak berpikir sampai kesana.

Benar dengan apa yang di ucapkan oleh D. Krack, ia menampilkan smirk lalu mengusapkan telapak tangannya yang satu dengan yang lainnya secara bersamaan. "Kalau begitu, aku setuju." ucapnya sambil mengerling jahat.

Memangnya siapa yang mudah terjebak di dalam sebuah permainan? Ingat kan kalau dirinya adalah pembuat permainan terbaik dan memiliki kemampuan luar biasa yang dapat mengubah gedung tua menjadi ruangan bercabang. Nanti, bukan dirinya lah yang masuk ke dalam permainan, tapi ia lah yang beralih memegang kendali.

ตอนที่ถูกล็อกไว้

สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com

ตอนถัดไป