webnovel

Part 278. Sebuah Pertemuan

"Lha terus aku ngejelasin gimana lagi coba?" Arkan menatap Devie dengan tatapan menantang membuat Devie salah tingkah dibuatnya. Devie memang selama ini tak pernah merasa terlihat malu-malu kepada orang lain. Tapi ada kalanya kalau itu terjadi adalah karena Arkan.

Bukankah sebuah keberuntungan ketika Arkan sanggup menaklukkan seorang perempuan yang setenang air dilautan, sekuat baja, dan berwajah datar? Itulah kenapa, Arkan merasa hidupnya sangat baik ketika Devie akhirnya memilih dirinya.

Devie sungguh tak menjawab. Hanya berkedip, kemudian memutar bola matanya ke kiri dan ke kanan, berkedip lagi, namun tak ada suara yang keluar. Dan pelatuk tawa Arkan seolah tertarik dengan otomatis, dan kemudian menyemburkannya tanpa malu. Bahkan dia menarik perhatian beberapa orang yang ada di sana.

"Yang! Please deh, nggak gitu juga ekspresinya. Kamu jadi makin cantik aja tahu nggak?" dan barulah Devie berdehem kemudian merubah ekspresinya. Meskipun bibirnya masih manyun.

ตอนที่ถูกล็อกไว้

สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com

ตอนถัดไป