webnovel

Lelah

Tepat dugaan Zara,, Aldi sungguh mengejarnya untung dia sudah berada didalam mobil.

"tunggu.. Zara.. aku bisa jelaskan semua..." pinta Aldi memohon pada Zara dari balik kaca mobil.

"kak... kumohon bawa aku pergi!!" pinta Zara meneteskan air mata. Tristan segera melaju kan mobilnya. Netra gadis itu dapat melihat dari spion tampang Aldi yang terpaku menatap Lexus hitam itu meluncur membawa istrinya pergi.

Ia bergegas mengambil mobilnya yang terparkir,, dia harus bisa menghentikan gadis itu atau semua akan berakhir hari ini!

.

Pejero sport hendak menyusul Lexus didepannya,, rintik hujan mulai turun di sore ini,,

Aldi terus menekan klason mobil nya berharap Tristan akan berhenti. Tetapi tetap saja mobil itu meluncur deras. Ia sangat tidak sabar untuk menjelaskan semua kesalah pahaman tadi pada Zara!!

"Zara.. sebaiknya kalian bicara kalau ada masalah..." Tristan coba mengingat kan Zara yang lebih banyak diam sejak tadi, meskipun wajah nya tampak tegang karena ia sedikit takut dengan kendaraan yang mengebut.

"tidak kak.. aku rasa tidak ada yang harus kami bicarakan..." ujarnya dingin.

Cukup sudah... rumah tangga mereka mungkin harus cukup sampai disini!!

.

Terus saja Aldi menekan klakson agar Tristan menepikan mobilnya, tapi Lexus itu kian melesat.

.

Ciiiiittt!!! rem mobil berdecit kuat ketika mobil Aldi berhasil menyalip mobil Tristan didepan.

Terlihat Aldi turun dari mobil hendak menghampiri istrinya,, hujan mulai mengguyur bumi.

Zara terbelalak, kali ini dia tidak bisa mengelak lagi.

"kalian butuh bicara..." Tristan memberi keyakinan,, dia tidak akan pergi jika Zara tidak meminta nya pergi. Dengan ragu akhirnya Zara mau keluar dari Lexus yang membawa nya.

.

"ayo ikut aku!!" Aldi segera menyambar lengan Zara ketika gadis itu menuruni mobil,,

"aku ngga mau!" genggaman itu ia tepis kuat.

"aku harus jelaskan kesalah pahaman tadi..,"

"apa kau bilang salah paham...??" cibir Zara sinis,, semudah itu mengatakan salah paham setelah apa yang ia dengar dengan telinga nya sendiri!! "kalian saling mencintai.. kenapa kalian tidak bersama saja!!!"

"aku mohon dengar kan aku.."

"apa lagi Al?? aku dengar kau bilang kau sangat mencintai kak Aura.. kenapa?? kenapa harus hari ini?? aku sudah katakan kau bisa hentikan sebelum pertunangan" Zara meraih jas suaminya yang mulai kuyub, ada amarah yang ingin ia luapkan dalam tangisnya yang mulai pecah, deraian airmata yang ikut tertepis oleh hujan yang mengguyur begitu deras, dia bisa menanggung rasa sakit nya sendiri tetapi bagaimana dengan Tristan,, Oma Diana,, ayahnya Derry dan..yang pasti mamanya Aura sendiri!!

"dengar!!! aku mencintai mu Zara!!!" lirih Aldi memegang wajah basah istri nya,, bibirnya bergetar seiring rasa dingin yang menyusup ke pori-pori kulit. Tatapan Zara makin nanar,, ia semakin terluka.. semudah itu kata cinta diumbar oleh pria yang ia percayai selama ini.

"kau juga bilang hal sama pada Aura!!!!" sergah Zara mendorong tubuh Aldi "kau mau mempermainkan aku??!!! kau dan Aura ingin mempermainkan perasaanku dan kak Tristan!"

"tidak Zara... aku sungguh mencintai mu..."

Plaaakkkk!!!

Kali ini Zara menampar wajah suaminya untuk pertama kali,, ia jengah dengan pengakuan yang menurut nya palsu. Belum satu jam pria ini bilang cinta pada seorang wanita,, sekarang dia juga mengumbar kata cinta padanya.

Ciihh!! Zara jijik mendengar nya.

Sementara Aldi merasa bahwa ini bukan Zara,,, setahu nya Zara tidak pernah punya marah sebesar ini pada dirinya.

"simpan kata-kata mu itu Al.. dengar.. aku muak dengan mu lebih baik kita berakhir saja" gadis lembut itu meluapkan amarahnya, membiarkan semua rasa sesak yang mendera pecah begitu saja.

"apa yang kau takkan...?"

"kau tidak dengar??? kita berakhir saja!!!" teriak Zara ditengah suara petir saling bersahutan "aku lelah dengan mu...."

" aku mohon Zara jangan begini.."

"aku ingin aku seperti apa?? tetap menjadi boneka mu?? maaf Al.. aku tidak bisa!!!" pungkasnya kembali memasuki mobil Tristan yang masih menunggu,,. gaunnya kini basah,, tapi hati nya lebih basah.

"Zara... Zara....!!!" teriak Aldi tak digubris gadis yang ia gaungkan namanya beberapa kali.

.

Dengkul Aldi lemas,, mungkin Zara benar-benar jengah dengan pernikahan mereka,, padahal dia sudah berusaha menjadi lebih baik lagi,, bahkan dia sudah menyiapkan kejutan malam ini untuk menyatakan cinta nya pada Zara dan membuang jauh kesepakatan konyol mereka.

Dimas sudah membuat pengaturan di Als cake and resto, bahwa cafe itu akan tutup lebih awal untuk mereka!

Kini ia tertegun,, dia tak mampu melakukan apapun kecuali hanya memandang Lexus hitam itu pergi menjauh...

***

Next chapter