webnovel

Extra (Kay dan Kiran)

Kenan dan Jesica duduk di tribun penonton melihat Kris tengah bermain bulu tangkis di lapangan. Sesekali Kenan berteriak gemas karena smash yang kurang namun sesekali dia berteriak senang ketika anaknya bisa mencetak point. Mungkin diantara pemain lainnya Kris salah satu anak yang cemerlang. Sejak kecil rupanya dia tertarik dengan segala jenis olahraga. Mulai dari Sepak bola, Bulu Tangkis sampai basket pun dijajal. Kenan mendukungnya. Dia selalu menjadi penonton setia bersama Jesica. Hanya Kris yang bisa dia manjakan sekarang.

"Anak Daddy hebat..."

"Aku cuman juara 2.." Kris melihat medali peraknya yang bertengker dileher.

"Segitu juga hebat Kris. Besok coba lagi ya.." Jesica memberi semangat.

"Udah jangan sedih hadiah utamanya Daddy yang kasih. Mas Kris mau apa?"

"Beda kalo Daddy yang kasih.."

"Udah ga usah sedih ah, sana temuin pelatih kamu Daddy sama mommy tungguin.." Jesica kini memberi waktu untuk Kris menerima arahan dari pelatihnya.

"Katanya Keyla ada di cafe Mas, mau kesana bentar. Aku pingin liat Keyla."

"Boleh sekalian makan siang."

"Kris mau dikasih apa?"

"Kamu ada ide ga?"

"Kasih sepeda baru juga seneng."

"Coba deh nanti tanya lagi anaknya, dia tadi lagi kesel aja."

"Jadi juara kok kesel, heran.."

"Anaknya kan pingin keliatan terus. Rasanya ada yang kurang kalo ga juara satu."

"Eh tapi ngomong-ngomong jadi keingetan. Kris pingin mesin mobil-mobilan Mas.."

"Oh iya sampe waktu itu ngabisin beberapa koin tuh di games master. Ya udah Mas pasang dirumah."

"Nanti berebut sama ponakannya." Jesica tersenyum sendiri mengingat kehadiran cucu mereka Zidan dirumah. Zidan merupakan anak pertama dari Tiara dan Jay.

"Nanti Mas pasang dua.." Kenan tak terlalu ambil pusing. Jesica tahu mungkin itu bukan perkara yang sulit bagi Kenan apalagi dia sangat memanjakan semua cucunya. Jika orang tuanya sudah melarang justru Kenan yang memberi.

"Mom, dad ayo pulang." Kris kini sudah hadir lagi diantara mereka setelah sekian lama. Merekapun kini menuju parkiran dimana pak Kahar sudah menunggu. Seperti kata Jesica tadi mereka akan pergi ke cafe milik Kay terlebih dahulu sebelum benar-benar pulang.

"Kris ada les renang besok dad.."

"Iya, nanti Daddy sama mommy temenin."

"Apa sih Dad udah ah jangan ditungguin. Kris malu.."

"Ngapain Malu?orang bayar "

"Udah.., mending Daddy sama mommy main dulu aja ke rumah kakak, kalo engga Abang Kay."

"Udah gede nih jadi begini." Kenan protes. Kris kini menatap lagi jalanan diluar jendela sampai mereka sampai di depan cafe milik Kay yang semakin bagus dan menarik.

"Ama..." Teriak Keyla sambil menunjuk kearah Jesica.

"Halo Keyla.." Jesica segera memeluknya menciumnya sebentar. Rupanya dia sedang makan ice cream.

"Apa ga dicun?" Kenan protes membuat Keyla mencium pipinya.

"Ran kerja?"

"Ada mom, lagi diatas bentar lagi juga turun."

"Buna kelja lus.." Keyla ikut menjawab.

"Bunda lagi banyak kerjaan sayang.." Kay dengan sayang mengusap pelan rambut anaknya.

"Mas Kris juara ga?"

"Aku cuman juara 2 bang."

"Bagus dong.."

"Tapi ga juara satu."

"Butuh proses kalo mau jadi juara satu. Udah kamu mau makan apa?" Kay langsung menyodorkan menunya.

"Mommy, Daddy..." Orang yang dibicarakan kini datang.

"Buna.." Keyla kangsung berteriak lagi saat melihat ibunya. Kini Setelah menyalami Jesica dan Kenan, Kiran duduk dekat anaknya yang sudah tak karuan belepotan dengan ice cream.

"Kirain sama Zidan.."

"Zidan lagi ke dokter.."

"Kenapa?sakit mom?"

"Iya, kemarin badannya panas ga mau tidur. Nangis aja terus."

"Mau pinter itu, sama nih kaya Dede Keyla kalo mau pinter rungsing."

"Dad... temen-temen aku enak punya adik. Kok aku engga?"

"Mas..ga mungkin Daddy sama mommy kasih adik. Udah minta aja sama kakak Ran, kak Tiara atau kalau perlu sama kakak."

"Keyla ingin adik." Ucapan Keyla disambut senyum oleh Kay.

"Minta sama bunda." Kay yang sepertinya mendukung keinginan anaknya tapi Kiran langsung melihat kearahnya.

"Buna...Keyla pingin adik."

"Udah kasih aja mumpung masih pada muda jadi ngurusnya kuat-kuat. mumpung cape sekalian Ran ngurus yang kecil." Jesica mendukung.

"Lagian Keyla udah 2 tahun, udah cocok tuh dapet adik Ran."

"Iya dipikir dulu deh dad, mom.."

"Kenapa?Kay bikin ulah?ga perhatian?sibuk?"

"Bukan aku dad, Ran yang sekarang sibuk." Kay protes. Sejak mereka kembali ke Indonesia memang Ran sangat disibukkan dengan pekerjaannya sebagai vloger terkenal. Belum lagi ulasannya terhadap fashion mendapatkan respon yang positif dan tak jarang pula di event-event tertentu dia menjadi salah satu juri yang dipercaya.

"Coba bagi waktu Ran.."

"Iya dad.."

"Kan komplit kalo satu lagi ada cowoknya."

"Iya dad, pinginnya gitu cuman lagi cari waktunya aja."

"Ran bulan depan aja ada ke New York, aku harus ke Bali kan bingung harus nyari waktunya." Kay terus menerangkan betapa sibuknya Kiran belakangan ini.

"Bisalah di atur soal gitu. Inget loh Quality time itu penting."

"Iya dad.."

"Mas Klis mau ekim?"

"Mau dong..." Kris menjawab senang membuat Keyla menyuapinya dengan cepat.

"Keyla nginep dirumah Apa mau?

"Mau Apa.."

"Mau?segitu ga ada Bunda nangis.." Ledek Kay.

"Buna ikut..." Keyla langsung mendekap ibunya. Tangannya hanya mampu memeluk leher Kiran.

"Iya nanti kita nginep dirumah Grandpa.." Jawab Kiran.

"Nanti Apa ajakin Triplets jadi seru mainnya."

"Makin gede keliatan mirip Ran." Jesica mulai melihat kemiripan saat wajah Keyla dan Kiran bersanding.

"Kelya milip buna.." Ucap anaknya dengan senang. Jelaslah mirip Kiran kan ibu kandungnya. Kay hanya bisa tersenyum mendengar anaknya berbicara terus. Keyla benar-benar anak hang cerewet dan PD persis seperti Kay dulu.

***The End

Next chapter