WARNING!!!Dalam cerita ini mengandung muatan dewasa harap kebijaksanaan pembaca.
"Sambil mengerjakan tugasnya Kay duduk dengan santai di kursi belajarnya. Dia kini minuman sodanya dan beristirahat sejenak sambil menelpon sahabatnya Doni.
- Tumben lu ngerjain tugas?
- Supaya cepet selesai tugas gw, gw kayanya bakalan ngambil semester pendek nanti Don.
- Kenapa?
- Ya biar cepet lulusnya.
- Mau kemana sih cepet-cepet lulus?
- Gw mau keluar negeri, belajar disana aja.
- Kenapa sih Kay?lu patah hati sama Ran sampe segininya?.
- Ya karena gw ga pernah suka sama orang sampe segininya juga jadi sekalinya ditinggalin ya keinget terus.
- Lagian Ran kan udah ga di kampus Kay.
- Iya, gw juga ga pernah liat dia lagi, kemana sih dia?
- Katanya lu ga mau ketemu tapi sekarang lu nanya dia.
- Gw penasaran aja kemana dia, kok ngilang.
- Udahlah Kay cewek kan ga satu.
- Iya tapi yang gw mau cuman satu.
- Ya udah gw kasih tahu nih dia kemana.
- Engga-engga ga usah, ga usah kasih tahu gw.
- Eh tuh sodaranya si Vian cakep loh..
- Siapa?
- Olivie
- Ah gw ga tertarik.
- Cobain aja Kay kali aja jadi lupa sama Ran.
- Hm....
Kay berpikir.
- Udahlah Kay lumayan buat temen jalan.
- Ya udah-ya udah iya.
- Ya udah sini biar gw panggil orangnya nanti.
- Ga bisa sekarang Don gw kan lagi ngerjain tugas.
- Ya udah besok sekalian nongkrong di tempat biasa.
- Oke, ntar kabarin gw..
Kay menutup teleponnya. Sesekali dia memegang kalungnya lagi dan teringat Kiran tapi dia benar-benar tak bisa berbuat apa-apa sementara itu kembarannya Jay yang juga berada dikamar sedang mencari kado yang cocok untuk Dariel di situs belanja online.
"Apaan sih kok ada iklan begini..." Jay tak sengaja mengklik iklan tersebut hingga beralih kepada situs yang tak Jay kenal dan memunculkan video pada layar laptopnya.
"Ahh...ah...ahhh...." Suara wanita tampak menggoda sambil mencengkram tangan lelaki yang saat ini sedang menggoyangkan pinggulnya.
"Ih apaan sih ini.." Jay panik dan segera menclose jendela dengan mengklik ikon silang namun tidak bisa hingga minuman yang ada disampingnya tumpah.
"Duh tumpah segala lagi.." Jay menggerutu dan segera membenarkan gelasnya lalu mengambil tisu untuk membersihkan celananya dibawah namun karena air yang tumpah cukup banyak Jay akhirnya memutuskan untuk membuka celananya.
"Jay....mommy..." Jesica tak melanjutkan perkataannya ketika melihat aksi Jay yang sedang sibuk membuka celana basahnya ditemani desahan dari wanita dilaptopnya.
"Mom..."
"Mommy tinggal ya, kunci pintunya Jay.." Jesica segera menutup pintunya kembali dan berjalan menghampiri Kenan di kamar.
"Mas..Mas..."
"Apa?" Kenan sambil mengayunkan anaknya yang setengah tertidur.
"Jay...Jay kayanya..."
"Jay kenapa?"
"Tadi aku mau ke kamarnya, dia lagi gitu.."
"Gitu gimana sih?"
"Lagi keluarin Mas.."
"Keluarin apa?"
"Aku denger suara desah cewek Mas dilaptopnya mana Jay udah mau melorotin celananya sampe tangannya udah pegang tisu terus celananya udah basah lagi. Kayanya dia mau... onani.."
"Terus? laki-laki kan kadang suka gitu."
"Mas kasih arahan dong Mas, kalo dia sampe salah gimana?Kalo ada apa-apa gimana?udah tahu anaknya gitu Mas.."
"Ntar juga cerita sama Kay, biar Kay yang kasih tahu.."
"Ih Mas justru dua-duanya harus dikasih tahu Mas, ga baik loh Mas. Mas gimana sih?masa aku yang harus kasih tahu." Jesica kesal.
"Iya-iya sayang mas kasih tahu, nunggu Kris tidur dulu. Udah jangan marah gitu dong."
"Ya habis Mas ngeselin, aku aja udah kasih tahu kakak beberapa kali soal batas pacaran dan soal seks, ini Mas anak laki-lakinya dibiarin gitu aja. Kalo mereka udah gitu berarti ada sesuatu Mas. Mas cari tahu dong, itu jugakan ga baik apalagi Jay, diakan suka pingin coba-coba hal yang baru buat dia. Kay juga Mas jangan dilepas gitu aja meskipun udah gede dan lebih normal dari Jay suasana hati dia tuh lagi ga bagus Mas, kemarin-kemarin ketahuan ngerokok besok-besok apalagi?Mas ga takut apa?perhatian dikit dong Mas.."
"Kok jadi Mas yang diomelin sih?"
"Habis Mas diem aja sama anak sendiri. Kasih bimbingan kek Mas, ajak ngobrol gitu..." Jesica segera meraih Kris dalam gendongan Kenan dan pergi untuk menidurkannya dikasur sementara Kenan menarik nafasnya bingung lalu keluar dari kamarnya.
***
Malamnya Kenan sengaja mengajak anak laki-lakinya untuk bermain Uno bersama dihalaman belakang mereka. Dia tak mau Jesica marah akibat kejadian tadi siang.
"Daddy mau nanya tapi jawab jujur ya.."
"Apa?"
"Kalian pernah nonton video porno ya??"
"Ih apaan sih dad bahas-bahas kaya gini?" Kay merasa tak nyaman.
"Harus dibahas Kay, udah duduk aja. Semakin kamu protes semakin Daddy curiga."
"Aku ga ngapa-ngapain Dad.."
"Ya udah makannya diem duduk jawab Daddy."
"Engga dad.." Jay dengan singkat sambil melempar kartunya.
"Kalian umurnya mau 20an ya?telat nih Daddy ngasih tahunya. Maaf.."
"Kenapa sih dad?"
"Jay, tadi siang mommy liat loh Jay lagi ngapain.."
"Emang Jay ngapain?" Kay penasaran dan kali ini senyum-senyum sendiri seolah menduga yang dilakukan Jay adalah tindakan yang membuat ayahnya berbicara seperti ini sekarang.
"Aku lagi belajar kok..."
"Belajar apaan Jay?" Kay yang kini malah mengintogerasi kembarannya.
"Jujur sama Daddy Jay, ga papa. Daddy sama Kay kan sama-sama cowok apa yang Jay punya kita juga punya.." Perkataan Kenan membuat Jay bingung sementara Kay tertawa girang.
"Aku berani sumpah dad aku belajar, aku banyak tugas dari kampus terus aku belanja online buat kado kak Dariel."
"Jay tapi kata mommy, dia denger suara desahan cewek dari laptop kamu terus kamu mau buka celana, celana kamu udah basah. Kamu lagi ngapain sih?" Cerita Kenan membuat Kay semakin tertawa.
"Kamu mau coli ya?" Seru Kay pada Jay.
"Apaan sih engga Kay, salah paham. Aku ga gitu. Aku lagi buka internet tiba-tiba muncul iklan begitu dan mau aku close loadingnya lama banget terus minuman aku tumpah ke celana jadi aku ambil tisu buat ngelap tapi karena basah banget akhirnya mau aku ganti Dad.." Jay menjelaskan yang terjadi membuat Kenan sedikit tenang.
"Mommy salah paham nih, Jangan suka nonton-nonton yang begitu ya mau Jay ataupun kamu Kay. Daddy ga mau ya hal-hal yang begitu bikin kecanduan atau bawa dampak buruk buat kalian. Nanti ada saatnya kok kalian bakalan ngerasain hal yang gitu, caranya juga jauh lebih enak dibanding kalian ngelakuin sendiri..."
"Iya dad.."
"Udah pada pernah ciuman kan?" Pertanyaan Kenan disambut diam oleh keduanya.
"Jangan lebih dari itu, ketahuan sama Daddy awas ya kalian ngelakuin hal yang aneh-aneh. Seks itu ada saatnya, nanti Daddy kasih tips dan trik nya kalo si junior udah tegang, Daddy dulu rajin puasa..." Canda Kenan membuat Kay tertawa sementara Jay masih mencerna ucapan ayahnya.
"Puasa apa Dad?ramadhan?ngaruh emang sama yang kita punya?" Jay benar-benar tak mengerti sementara Kay tersenyum-senyum dengan tingkah kembarannya.
***To be continue