webnovel

Pingin nikah

"Kamu sama Tiara hubungannya gimana?" Pertanyaan Jesica membuat Jay membeku sejenak.

"Kita baik-baik aja kok mom."

"Bener?"

"I..iya mom.."

"Kalo ada apa-apa bilang sama mommy atau Daddy ya."

"Iya mom.."

"Dad..." Ara keluar dari kamarnya dan duduk disamping Jay.

"Kakak juga ga bisa tidur lagi?" Kenan heran anak-anaknya belum tidur padahal seharian tadi mereka sudah cukup lelah diperjalanan.

"Kakak mau ngomong, Jay masuk kamar sana."

"Ih aku baru juga nonton.."

"Di kamar kamu ada tvkan?pake aja tv sendiri."

"Ga mau aku pingin disini."

"Kakak mau ngomong apa sih sampe nyuruh Jay ke kamar?"

"Pokoknya ini penting Dad makannya harus diomongin sama Daddy sama mommy juga."

"Jay..masuk kamar dulu sana."

"Dad..aku kan bosen dikamar.."

"Main laptop aja sana atau apa kek kasian kakak kayanya penting nih."

"Kenapa sih aku ga boleh tahu kak?aku juga ga akan kepo denger-denger."

"Iya sih ga ngaruh juga, kamu mana ngerti soal beginian."

"Soal apa emang?"

"Katanya ga kepo tapi sekarang nanya."

"Eh ini malah ribut, udah-udah Jay masuk sayang."

"Iya mom."

"Sama mommy aja langsung nurut." Gerutu Kenan.

"Jadi kakak mau ngomong apa?"

"Daddy..mommy..kakak mau nikah."

"Hah?"!! Kenan dan Jesica secara bersamaan membuat Kris yang sudah tertidur terkejut dan menangis karena suara mereka.

"Aku..tidurin Kris di kamar dulu deh Mas.." Jesica segera pergi ke kamarnya.

"Coba kak, tadi ga salah denger Daddy kakak mau nikah?"

"Engga Dad, waktu di Bandung Dariel ngelamar aku."

"Kak kenapa mendadak sih?ada apa?"

"Dad ini ga seperti yang Daddy pikirin, kita baik-baik aja, ga ada insiden apapun. Ini bener-bener karena keinginan kita."

"Yakin?jangan bohong sama Daddy ya. Kamu ngapain aja sama Dariel?"

"Dad..aku berani sumpah ini bukan karena aku hamil. Aku sama Dariel ga ngapain-ngapain. Ini karena Dariel ngejawab pilihan opa buat restuin hubungan kita."

"Maksudnya gimana sih kak?Daddy ga ngerti."

"Iya waktu itu opa bilang sama Dariel kalo main-main ya udah masing-masing aja tapi kalo emang seurius kenapa ga gabung cepet aja sama keluarga Seazon.."

"Duh..ayah ada-ada aja.." Kenan menggerutu sendiri mendengar kelakuan ayahnya.

"Jadi gimana Dad?Dariel sama keluarga Pak Stefan mau kesini."

"Hah?kok ga bilang Daddy dulu?"

"Ini aku bilang.."

"Kak, kalian kan pacaran baru bahkan kemarin-kemarin ada masalah kaya gitu. Yakin mau nikah?"

"Yakin dad, aku seurius kok sama Dariel."

"Kakak harus pikirin baik-baik Kak ga bisa karena lagi sayang-sayangnya diajak nikah mau aja."

"Dad..kalo aku main-main aku ga mungkin balikan sama Dariel."

"Suruh Dariel ngomong sama Daddy dulu deh besok ya Daddy tunggu."

"Dad..aku udah siap kok."

"Sayang...Daddy yang khawatir."

"Dad akukan udah gede."

"Yakin udah gede?segitu apa-apa masih Daddy, masih mommy. Ini mau ngurus anak orang, jadi istri emang semudah itu kak?belum kalo punya anak."

"Aku kan suka ngurus Kris."

"Sayang, ngurus anak itu bukan sekedar suka. Udah ya Daddy pingin ngobrol sama Dariel dulu. Kakak istirahat aja jangan lupa kasih tahu Dariel. Good night." Kenan beranjak dan mencium kening anaknya sebelum pergi ke kamarnya. Disana masih ada Jesica yang terlihat sudah selesai menyusui Kris namun tangannya masih menepuk-nepuk pantat Kris agar dia lebih nyenyak.

"Udah Mas?"

"Duh ayah ada-ada aja."

"Kenapa?"

"Ternyata dia dalang dibalik Kakak pingin nikah."

"Gimana maksudnya Mas?"

"Iya, ayah ngasih pilihan ke Dariel kalo seurius ya nikahin kalo engga mending masing-masing." Kenan sambil naik ke atas tempat tidurnya dan terduduk disamping Jesica.

"Masa sih Mas?"

"Iya sayang, ampun deh ada-ada aja ayah, sekalinya ngerestuin malah begini tapi sekalinya nentang ga main-main misahinnya. Pusing Mas, menurut kamu gimana?"

"Aku masih ragu Mas ngelepas kakak nikah, Liat kelakuannya kaya gitu apa iya dia udah siap nikah?ga kebayang rumah tangganya gimana."

"Iya, Mas juga masih berat."

"Terus tadi Mas jawab apa?"

"Mas bilang pingin ngobrol dulu sama Dariel. Kamu temenin ya.."

"Kapan?"

"Besok sayang. Ada-ada aja Kakak mana tadi bilang pak Stefan sama keluarganya mau kerumah gimana Mas ga tambah kaget coba."

"Hah? seurius?udah sejauh itu?ini bukan karena kakak..."

"Engga sayang, Mas juga awalnya mikir gitu. Kakak udah berani sumpah bukan karena itu."

"Alhamdulillah deh, aku udah ingetin kakak dari kemarin-kemarin Mas."

"Lagian Mas percaya kakak ga mungkin sejauh itu.." Kenan mulai berbaring dengan kedua tangan dia lipat dibelakang kepalanya.

"Ya udah kita liat aja gimana omongan Dariel besok, sekarang mending kelonin Mas.."

"Ih Mas masih inget aja.."

"Masihlah, sini...mumpung Kris tidur.." Kenan menepuk pelan tempat kosong yang ada disampingnya sementara Jesica kini mulai menarik selimut dan menuruti keinginan suaminya.

***

Dariel dan Ara duduk berhadapan langsung dengan Jesica dan Kenan sementara Kris dia titipkan pada Kay dan yang belakangan selalu ada dirumah.

"Jadi bener Riel yang diomongin Ara kemarin?"

"Iya om, saya ada niat buat nikahin Ara."

"Coba cerita kenapa?"

"Saya emang udah seurius sama Ara dari kemarin-kemarin om tapi karena belakangan ada sedikit masalah jadi saya ga jadi lamar Ara, kebetulan waktu opa bilang gitu ada kesempatan bagus jadi saya putusin untuk lanjut buat nikahin Ara."

"Kalian kan belum ada setahun pacaran, udah gitu kemarin ada insiden Dirga yang belum juga sebulan kejadiannya, ini yakin mau nikah?"

"Yakin om, kita udah bicarain kok sebelumnya om.."

"Kak coba kakak masuk dulu sana biar Daddy sama mommy ngobrol sama Dariel."

"Kenapa aku harus masuk?"

"Udah cepetan, ga akan diapa-apain juga Darielnya."

"Iya-iya.." Ara menurut dan masuk ke ruangan lain.

"Riel coba Tante nanya apa yang bikin yakin mau nikahin Ara?"

"Ara itu motivasi buat saya Tante, cuman dia yang bikin saya berani ngadepin ketakutan terbesar saya dulu tentang keluarga saya, dia buat saya ga takut lagi sama orang-orang yang selalu mempertanyakan keluarga saya, Ara bisa merubah itu jadi sesuatu yang bukan apa-apa dan yang penting dia sama keluarga om, tante nerima saya, saya ga pernah sebahagia ini. Ara cinta pertama saya." Perkataan Dariel membuat Jesica senyum sendiri mengingat Jay. Pantas saja Dariel dan Jay sangat Akrab rupanya mereka ada kesamaan.

"Riel, apa ga takut kejadian kaya Dirga ke ulang lagi?ini bukan Tante doain ya tapi takut aja kalo Ara begitu lagi. Kalo udah nikah ga bisa loh main pisah gitu aja masih banyak hal yang harus dipikirin."

***To be continue

Sabar ya bentar lagi Jay bakalan ketemu Tiara.

Jangan lupa leave comment and vote ya :)

Keyatmacreators' thoughts
Next chapter