webnovel

7 Bulanan

Acara berjalan dengan lancar dan semua keluarga tampak hadir diacara itu. Anak-anaknya tampak senang bermain dengan sepupu atau bercanda dengan kakek neneknya.

"Ara sini, di kantor gimana sayang?"

"Gitu aja opa pusing..." Canda Ara.

"Ada yang jahat?atau macem-macem?"

"Engga, ga ada kok."

"Kalo ada bilang opa."

"Baik-baik kok karyawan disana opa.."

"Ga nyangka Ara udah segini gini mau punya adik." Damar ayah Jesica yang ada disana juga berkomentar.

"Iya Mar, dulu inget banget ya waktu Sica hamil nih anak. "

"Repot banget, hamil anak pertama yan..."

"Daddy tuh pingin gendong bayi lagi jadi aja minta mommy hamil."

"Harusnya Daddy mintanya ke kamu."

"Kok ke aku sih opa?"

"Iyalah, cepet nikah sana." Canda Damar membuat Ryan tertawa.

"Ih...opa aku belum siap."

"Calonnya ada ga?"

"Hm....belum.."

"Opa cariin mau?"

"Ih opa udah ga jaman, cariin aja buat Jay opa. Dia lagi patah hati."

"Jay?patah hati?" Ryan yang tahu cucunya itu sakit kaget ketika mendengar dia patah hati.

"Iya patah hati sama anak Tante Dena."

"Kasian anak itu, nanti deh Opa cariin."

"Anaknya Pak Willy aja Yan, anak pejabat.."

Ara yang duduk disamping mereka hanya mendengar ocehan kedua kakeknya yang akan menjodohkan Jay dengan anak orang kaya lainnya. Dia jadi berpikir bagaimana dengan Dariel nanti. Bagaimana cara Ara memperkenalkan Dariel pada keluarganya. Menjelang sore suasana semakin sepi karena semua keluarga sudah kembali pulang namun suasana sepi itu tak berlangsung lama karena tak lama teman-teman Jesica datang.

"Duh sorry ka lama, biasa ibu ibu kalo udah punya anak kecil pasti repot.." Dena yang juga ditemani suaminya datang disusul oleh katerina, Alex, Lala dan Dimas serta anak-anak mereka.

"Iya gapapa, ayo masuk.." Jesica mengarahkan mereka keruang tengahnya. Tampak karpet berbulu masih tergelar disana dengan makanan yang segala macam ada.

"Baru aja keluarga gw pada pulang.."

"Na..gw pingin gendong anak Lu dong, akhirnya Abang punya anak laki-laki juga.." Lala gemas melihat anak Dena yang baru dia lahirkan beberapa bulan lalu sementara Tiara tampak duduk dibelakang bersma Dirga.

"Ken mana ka?"

"Ada di atas sama Kay bentar ya.." Jesica lalu memanggil Kenan yang tak lama langsung turun.

"Wih udah rame aja.." Kenan menyalami teman-temannya.

"Kay salam dulu nih sama Tante om.."

"Mirip banget nih sama Jay, mana orangnya?" Alex berkomentar membuat Dena sedikit cemas karena ini moment pertama kali Tiara dan Jay bertemu setelah mereka putus.

"Lagi di taman tuh lagi sibuk ngurus tanamannya, sekarang dia lagi seneng tanam-tanam. Kalo Tiara atau Dirga mau liat susul aja Jay nya." Jesica tanpa ragu karena sejak Jay berobat kondisinya jauh lebih baik.

"Ke atas aja yuk ngobrolnya, ga enak kalo sama ibu-ibu.." Canda Kenan dan mengajak teman-temannya itu ke ruang tengah yang ada di atas. Dirga yang jarang ikut dengan orang tuanya juga ikut ke atas bersama ayahnya meninggalkan adiknya Dean bersama Lala.

"Ya udah Tiara liat Jay ya Tante.."

"Iya samperin aja.."

"Gw ga enak sama lu jadinya.." Dena langsung berbicara ketika melihat anak mereka pergi.

"Kenapa mesti ga enak sih Na?"

"Gw ga tau kalo Jay sakit terus Tiara malah gitu."

"Eh ga papa, Jay tuh sakitnya ga kaya yang lu pikirin. Dia baik-baik aja kok lagian belakangan kita udah ke dokter jadi kondisinya udah baik. Dia cuman butuh waktu aja karena kan ini pertama kali buat dia."

"Gara-gara anak gw komporin kalian berantem ya?"

"Engga kok Kat, mungkin muel pingin yang terbaik buat Jay."

"Mereka masih temenan ga sih?" Lala penasaran.

"Masih, Tiara bilang hubungannya sama Jay baik-baik." Dena menjawab.

"Udahlah ga usah dipikirin Na, namanya juga anak remaja ya gitu."

"Muel cerita Tiara putus sama Jay terus Tiara telpon dia nanya-nanya soal Jay jadi dia keceplosan bilang Jay sakit."

"Iya ga papa Kat makasih loh Muel udah nemenin Jay."

"Tadinya dia mau kesini tapi pacarnya masuk rumah sakit jadi dia jenguk dulu deh kayanya."

"Iya ga papa Kat, Muel juga kadang suka main kan sendiri kesini."

"Tapi kenapa Jay ga bisa dihubungin terus ka?"

"Jadi girls gw ceritain dulu, anak gw syok kemarin putus dari Tiaralah, tahu dia sakitlah, pingin operasilah sampe marah sama bapaknya ga ngomong 2 hari kabur dari rumah."

"Asli lu?"

"Asli Na, gw sampe pusing deh mikirin kelakuan anak bapak yang satu itu. Nah entah kenapa setelah 2 hari bareng kakaknya dia bilang pingin ke dokterlah ngecek dia kenapa terus dia pingin sekolah Di Jogja gara-gara ada Tiara disana nah sejak itu dia udah jarang tuh mainin ponselnya karena sibuk berobat."

"Duh ka jangan gitu dong gw ga enak nih. Gw takut Tiara ga bisa seperti yang diharapkan Jay."

"Ga papa Na daripada anak gw penasaran lagian gw udah jelasin ke dia ga harus maksa, cewek ga satu anak Lu doang." Canda Jesica disela-sela ceritanya.

"Hasil dokter gimana?"

"Gw kaget sih dan bersyukur juga anak gw ga papa, cedera dikepalanya udah sembuh ternyata dan ga ada sesuatu yang seurius justru dia sekarang lagi ikutan konseling dan terapi perilaku untuk mengatasi sikapnya yang kadang labil banget dan membuat dia bingung, panik, atau apapun. Udah beberapa bulan kita lakuin itu dan dia udah nunjukkin perubahan yang bagus."

"Sabar ya ka, lu sama Ken pasti bisa kok." Lala memberi semangat.

"Iya makasih La. Jay tuh anak paling istimewa buat gw sama Mas Ken untungnya gw juga punya 2 anak yang ngerti banget adiknya jadi mereka udah tahu dan dukung kesembuhan Jay."

"Eh mana sih anak lu Ara, gw pingin liat kembaran gw.." Dena mengalihkan pembicaraan agar Jesica tak sedih.

"Kayanya lagi dikamar, ntar juga kebawah kalo denger yang rame-rame."

"Mendadak banget lu pingin hamil ka.."

"Gimana lagi La, Mas pingin dan kalo dipikir-pikir emang kayanya seru ada anak kecil lagi, anak gw juga kan udah gede-gede, gw sama Mas masih seneng ngurus anak kecil jadi ya udah deh ini yang terakhir."

"Anak lu yang gadis suruh nikah."

"Ah..kasian La masih muda juga lagian gw ga tau dia siapa lagi pacarnya."

"Eh mau sama anak gw Dirga?lagi jomblo tuh." Lala malah mempromosikan anaknya.

"Semua anak gw aja gw nikahin sama anak kalian."

"Ya kali aja minat.."

"Ntar gw tanyain ya La.."

"Mumpung ada tuh Dirganya suruh ngobrol aja."

"Ngebet lu La.."

"Duh Kat siapa yang ga mau besanan sama keluarga Seazon.." Canda Lala membuat Jesica tertawa kecil sementara itu ditempat lain Tiara melihat Jay sedang sibuk menggali tanah untuk tanaman selanjutnya yang akan dia tanam karena sejak Jay bergaul dengan Dariel dia juga hobi bercocok tanam.

"Jay.." Panggil Tiara membuat Jay menoleh ke arahnya.

***To be continue

Next chapter