Dewi Lanjar masuk ke dalam kamar sang putra. Pertama kali ia langsung disapa oleh Dewi Sri yang sedang menjaga Tasia. "Salam, Dewi Lanjar. Bagaimana kabar Dewi?" ia menempelkan kedua telapak tangannya di depan dada.
Dewi Lanjar mengangguk dengan melakukan hal yang sama dengan tangannya "Salam, Dewi Sri. Kabarku baik. Terimakasih."
Wanita itu menoleh kepada sosok wanita dengan tubuh teramat pucat yang terkulai lemah di atas ranjang dengan dipenuhi darah yang kelihatannya masih terus mengalir keluar dari antara kedua kakinya.
"Astaga.." Dewi Lanjar menutup mulutnya dengan kedua tangan. Matanya terbelalak kaget. "Apa.. Apa yang sesungguhnya terjadi?" tanyanya.
Hadyan muncul dari balik pintu. Berdiri beberapa langkah di belakang ibunya dengan wajah sendu. Sang ibu menoleh ke samping dengan menatap tanya pada Dewi Sri.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com