"Bagaimana mungkin aku tidak khawatir padamu, Tasia? Kau adalah permaisuriku. Dengan melihatmu kesusahan setiap hari, tanpa bisa membantumu sama sekali, membuatku hampir gila." Jujurnya.
"Aku tidak menderita. Tanteku bilang, wanita hamil memang sering mengalami hal aneh pada tubuhnya dan itu sangat wajar. Kami harus menikmati proses ini."
Hadyan mengangguk paham pada penjelasan Tasia yang diselingi oleh emosi. Pria itu menghela pelan lalu mendekap permaisurinya pelan "Maafkan kekhawatiranku yang berlebihan. Sepertinya rasa sayangku padamu terlalu besar sehingga menutupi akal sehatku. Setiap aku melihatmu, aku tidak pernah melupakan bagaimana pertama kali kita bertemu.. Bagaimana lika liku yang kita lalui untuk membawamu sampai kesini. Karena itu kau sangat berharga bagiku."
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com