"Belum terlambat untuk memperbaikinya, Hadyan. Tujuanku menceritakan ini adalah untuk membiarkanmu tau apa yang sesungguhnya Tasia rasakan. Jalan pikiran laki-laki dan perempuan itu berbeda. Dan wanita yang sedang mengandung akan lebih sulit lagi untuk dipahami." Senyumnya. Lalu wajahnya nampak seperti teringat sesuatu. "Ohya.. Jangan katakan kepada Tasia, bahwa aku menceritakan ini semua kepadamu. Mungkin ia akan merasa tidak nyaman nantinya.." pesan wanita itu.
Hadyan mengangkat kepalanya lalu menatap Dewi Sri dengan sendu "Baik, Dewi. Terimakasih banyak telah mendengarkan Tasia dan membantuku untuk merawatnya. Mungkin aku akan melakukan banyak sekali kesalahan kepada Tasia jika kau tidak ada disini."
Dewi Sri menggeleng "Aku melakukan ini semua atas keinginan hatiku sendiri karena aku menyanyangi Tasia. Tidak perlu merasa sungkan." Senyumnya.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com