webnovel

Pengkhianat

Sepanjang makan malam, Namara cukup banyak mengobrol dengan Axriel. Namun, pikirannya tetap tidak lepas dari Hionthea. Dia yakin saat ini wanita itu sudah memulai pelariannya.

Sejak tadi Cerix ada di sana yang berarti dia tidak mengawasi Hionthea. Hanya saja dia tidak yakin seandainya ada orang lain di sana.

"Kenapa Nona melamun?" tanya Axriel yang melihat Namara terdiam.

"Kudengar Tuan Axriel memiliki keahlian dalam bidang ramuan dan racun," ucap Namara.

Axriel langsung tersenyum. Tentu saja ini kesampatan yang baik baginya untuk menunjukkan bakat pada Namara.

"Sama sekali bukan keahlian. Itu hanya bakat kecil yang kumiliki," balas Axriel yang berpura-pura merendah.

"Kalau begitu apa Tuan berkenan membiarkanku melihat ramuan atau racun apa yang Tuan miliki?" tanya Namara.

"Tentu saja," balas Axriel dengan cepat. "Tunggu di sini sebentar."

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

Next chapter