Seakan kembali lupa akan segalanya, mereka kembali melakukannya di dalam ruangan pribadi pak Gibran. Suci yang sedang butuh kehangatan pada tubuhnya seakan menggila tanpa mengenali batasannya. Erangan demi erangan dan desah manja seakan saling bersahutan dengan deru hujan di luar sana.
Dua jam mereka saling melepas kenikmatan dan memberi kehangatan, Suci masih memeluk erat tubuh pak Gibran yang ambruk menindihnya. Sedang di luar sana, perlahan hujan sudah mulai mereda. Seakan sengaja ikut serta melepas lelah karena telah berjam-jam menyirami bumi.
semua sudah kembali terulang meski tak di rencanakan dan bukan yang di inginkan. Pak Gibran masih terkulai lemas dan merasakan kehangatan saat bersandar di dada Suci yang masih terlentang tanpa busana yang menutupinya. Dalam hati Suci tampak senang juga sangat bahagia pada akhirnya hasrat yang dia pendam kini sudah terlampiaskan dengan orang yang dia harapkan, pak Gibran.
"Terimakasih," ucap Suci lirih di sisi daun telinga pak Gibran.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com