webnovel

Dosa Terindah

Malam sudah kian larut. Namun, Khanza tak dapat memejamkan sedikitpun kedua matanya. Dia berdiri di sisi jendela dan memandangi seluruh perkotaan yang di hiasi cahaya lampu-lampu. Padahal dia sedang lelah, setelah Adji memporak-porandakan tubuhnya dengan hentakan liar hingga beberapa kali dia sampai di puncak klimaks.

"Kenapa kau belum tidur, Sayang?" tanya Adji sembari berbaring diatas kasur. Dia pun masih bertelanjang dada, selimut tebal milik Khanza hanya menutupi bagian bawah tubuhnya.

"Aku rindu rumah, aku rindu putraku, aku rindu keluargaku," jawab Khanza dengan tetap menatap kosong pemandangan langit malam di kota itu.

"Mmh… Kau ingin pulang?" tanya Adji lagi.

"Yah, sepertinya begitu. Tapi…"

Adji beranjak bangun ketika Khanza menjeda ucapannya, dia kenakan kembali pakaiannya begitu saja. Terlihat sedikit berantakan, dia sengaja membuatnya demikian lalu merogoh sebuah dompet yang ada di kantong celananya.

ตอนที่ถูกล็อกไว้

สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com

ตอนถัดไป