"Iya." Song Jingtian seketika menjadi tidak bersemangat.
Ketika melihat wajah Song Jingtian yang lesu, Song Baiyan tidak menampakkan ekspresi dingin lagi di wajahnya
Menyadari bahwa kakak laki-lakinya sudah tidak terlalu marah, Song Jingtian pun merayu kakaknya dengan kata-kata manis, "Kakak, aku pasti akan merindukan Kakak."
Song Jingtian tertawa dan mengelus kepala adik kecilnya ini. Ketika kereta mereka sudah hampir berangkat, Song Baiyan meminta mereka berdua melewati pemeriksaan tiket dan duduk di ruang tunggu.
Tang Li membawa Song Jingtian mengantri di sana.
Barisan antrian perlahan-lahan maju ke depan. Sekitar lima menit kemudian, mereka hampir sampai di depan pintu gerbang.
Tapi, Tang Li tidak bisa menahan diri, dan akhirnya ia berbalik badan.
Ia mendapati bahwa Song Baiyan masih berdiri di tempat tadi.
Pria itu sedang melihat mereka berdua masuk ke dalam kereta.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com