Tang Li hanya tersenyum saat mendengar kata-kata Nyonya Li. Senyumnya membuat Nyonya Li bertanya padanya, "Apakah ada yang lucu sampai membuatmu tersenyum seperti itu?"
Tang Li mengambil tisu, mengelap bibirnya, dan meletakkan tisu di sebelah piring. Kemudian, ia menatap Nyonya Li dengan tenang. "Aku hanya iri dan cemburu," jawabnya. Setelah itu, ia menatap Li Yuan'er sambil tersenyum, "Terkadang aku berpikir, jika mamaku tidak tertipu masalah hati dan aku tidak didiskriminasi, bukankah sekarang ada seorang nenek yang akan membelaku juga?"
Suasana menjadi dingin dalam sekejap. Wajah Li Wenyan turut menjadi muram, lalu ia menatap Tang Li dengan tajam dan bertanya, "Apa kamu semalam memukul adikmu?"
"Jika aku bilang tidak, apa akan ada yang percaya?" Tang Li balik bertanya, lalu berdiri dari kursi. "Aturan tentang menangkap seseorang yang benar-benar menjadi pencuri sepertinya tidak cocok di keluarga Li, terutama untuk orang asing yang tidak ada pembelaan sepertiku. Entah berapa banyak penderitaan karena ketidakadilan yang selama ini aku tanggung."
"A Li," panggil Ouyang Qian.
Setelah Tang Li berkata begitu, Ouyang Qian segera melangkah maju dan memegang tangan Tang Li. Lalu, ia menjelaskan dengan lembut, "Yuan'er berbicara seperti itu karena dia sedang marah. Tidak perlu dimasukkan ke hati, ya. Aku, papamu, dan Nenek tidak mengatakan bahwa kamu memukul orang. Soal barang Yuan'er yang hilang, itu hanyalah sebuah gaun. Tidak perlu merenggangkan hubungan keluarga hanya karena masalah seperti ini. Kamu juga adalah cucu Nenek. Bagaimana mungkin Nenek tidak menyayangimu? Jika tidak, barusan Nenek tidak akan berbicara mengenai kedua cucunya, kan? Nenek usianya sudah tua dan selalu berharap keluarganya bahagia. Jadi, kamu harus mendengarkan kata Bibi. Tidak perlu sakit hati karena kesalahpahaman satu keluarga."
Sebelumnya, Ouyang Qian selalu menjadi penyangga keluarga dan menghubungkan Tang Li dengan anggota keluarga Li yang lain. Karenanya, di kehidupannya yang sebelumnya, Tang Li begitu merindukan kebaikan Ouyang Qian selama bertahun-tahun. Di manapun ia bertemu Ouyang Qian, ia akan selalu bersikap sopan dan selalu memanggilnya dengan sebutan Bibi Qian.
Sayangnya, Tang Li merasa bahwa semakin Ouyang Qian membelanya, semakin ia tidak mampu menjadi keluarga Li yang sesungguhnya. Di kehidupannya yang dulu, ia ingin menjelaskan pada ayahnya bahwa ia tidak mencuri apapun dan tidak mencuri gaun mewah. Mungkin pelayan saat itu salah mengartikan apa yang Ouyang Qian katakan, lalu mengambil dan meminjamkan gaun itu padanya.
Saat itu, ketika Tang Li hendak ke kamar untuk menemui Li Wenyan, ia mendengar suara Li Wenyan dari pintu, "Maaf karena dua tahun ini telah membuatmu mengeluh."
"Ini bukan masalah mengeluh. A Li adalah putrimu. Karena mamanya sudah tidak ada, sudah seharusnya jika aku menjaganya."
"Biarkan dia tinggal di pinggiran timur. Sudah cukup untuk kita memiliki dua orang putri di keluarga ini. Jika terlalu banyak, aku tidak terbiasa," tukas Li Wenyan saat itu.
Saat Tang Li melihat wajah baik Ouyang Qian, pikiran Tang Li kembali ke memori masa lalu. Ia tersenyum sambil menatap Ouyang Qian, lalu pelan-pelan menarik tangannya dan berkata, "Kalian satu keluarga, sedangkan aku bukan."
Tang Li mengambil jeda sejenak sebelum kemudian melanjutkan, "Sebenarnya, apa yang dikatakan Li Yuan'er itu benar. Saya adalah anak tiri Bibi. Di mata semua orang, status saya memang tidak jelas. Jika Bibi selalu membela saya, itu akan membuat hati putri kandung Bibi terluka."