"Dasar gadis tengik tak tahu malu!" Kata Raja Mork. "Memangnya kau pikir siapa dirimu?" Lanjut Raja Mork.
"Saya?" Athanasia menyeringai. "Jawabannya tentu saja, saya adalah orang yang akan berjasa bagi kekaisaran ini." Lanjut Athanasia dengan percaya diri.
Jayden menyiuk. Jika Athanasia bersikap seperti itu, tentu saja masalah ini akan menjadi semakin tak terkendali lagi.
"Ayahanda, dia ini memang gadis yang sombong dan tidak tahu malu. Tolong jangan hiraukan dia." Jayden memohon. Sikapnya yang tadi menantang, kini terlihat menciut.
Jayden menarik lengan Athanasia dan ingin mengajaknya keluar secepatnya.
"Lepaskan. Ayolah ini sungguh melelahkan. Jika kau membawa aku melangkah keluar dari ruangan ini tanpa aku mendapatkan titah Raja, mungkin saja besok namaku hanya tinggal kenangan saja!" Ujar Athanasia menarik tangannya dari genggaman Jayden.
"Kalau kau tau bahwa nyawamu di ujung tanduk, bersikap sopanlah sedikit di hadapan ayahku." Bisik Jayden ke telinga Athanasia.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com