Saat aku membuka mataku lagi tiba-tiba aku sudah berada di dalam kamarku yang gelap. Seluruh tubuhku terasa nyeri dan panas. Sesaat aku merasa lega karena terbangun dari mimpi burukku barusan, tapi rasa lega itu hanya bertahan beberapa menit... Karena perlahan aku menyadari semua mimpi buruk ini memang hidupku.
Pangkal leherku terasa seperti terbakar, saat aku menyentuhnya kulitku terasa panas dan basah. Dengan sedikit terhuyung-huyung aku turun dari ranjang lalu berjalan ke kamar mandi dan menyalakan lampunya. Kedua mataku mengerjap karena cahaya lampu yang sangat terang. Kubuka turtleneck rajut yang sedang kukenakan lalu menyibakkan rambutku untuk melihat pangkal leherku.
Warnanya masih kelabu hampir menghitam dan kini semakin melebar hingga hampir merembet ke tulang selangkaku. Guratan berwarna ungu yang mengelilinginya juga semakin memanjang, memar aneh ini seakan terus tumbuh di dalam diriku.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com