Saat Davina membuka mata dia merasa asing dan di mana dia saat ini dia nggak tahu apa pun terakhir yang dia ingat adalah...
"Emmm... Aku nggak bisa mengingat apa pun?!" Dia merasakan pining dikepalanya
Dia nggak mengingat apa pun yang dia ingat hanya satu nama yaitu Davina entah itu namanya atau bukan, tapi dia rasa itu adalah namanya sendiri.
"Sebenarnya ini dimana?" Davia bertanya pada dirinya sendiri.
Pintu kamar terbuka dan muncuah beberapa orang wanira dengan pakaian yang sama, jadi Davia pikir mereka adakah para dayang.
Mereka meletakkan beberaa gandan peralatan rias dan beberapa perhiasan yang berkiauan.
"Nona sudah bangun (dalam bahasa mesir kuno), kami sudah siapkan air hangat untuk mandi" kata salah satu dayang yang ada di dalam ruangan itu.
"Mari Nona ....kita ke kamar mandi untuk membersihkan semua debu yang menempel di tubuh Nona" mereka membawa Davina ke kamar mandi untuk berendam air hangat.
"Laporkan kepada yang mulia Ramses bahwa Dia sudah tersadar" salah seorang memberi perintah dengan berbisik.
"Baik aku segera melaporkannya" sambil bergegas keluar dari kamar menuju ruang di mana Ramses sesang bersantai.
Davina dengan tubuh telanjangnya berendam di dalam kolam yang airnya hangat dan segar, dia memejamkan mata untuk merelaxasi tubuh dan pikiran agar dia bisa mengingat apa sebenarnya terjadi? dimana Aldi dan kawan kawannya?.
Di ruang santai Ramses duduk bersandar dengan di temani oleh Nefertari Ratunya yang paing di sayanginya.
"Selamat sore Baginda ...hamba melapor bahwa dia telah sadar" sambil membungkuk hormat sebelum dan sesudah melapor dia pun pergi kembali ke kamar Davina.
Mendengar kabar baik itu Ramses tersenyum misterius dan dia bangkit dari duduknya tanpa berkata apa pun dia meninggalkan Nefertari.
Melihat pergerakan Ramses Nefertari menjadi curiga akan sesuatu, Ramses nggak pernah menyembunyikan sesuatu darinya bahkan itu tentang wanita karena Nefetari nggak mlarang kalau suaminya memiliki banya istri.
Sedang Ramses bejalan menuju kamar tamu yang di tempati oleh Davina dan saat i depan pintu tanpa berucap apa pun Ramses langsung masuk dan ingin tahu di mana wanita yang baru ditemukan itu kepada pelayan yang ada tanpa kata dan mereka tahu maksud dari Rajanya.
Ramses memasuki kamar mandi dan mmbuat para pelayan membungkuk mmbi hormat tanpa suara dan dengan gerakan tangan dia memeintahkan para dayang untuk pergi dari uangan tersebut.
Setelah ruangan itu sunyi dan sepi hanya mereka berdua Ramses mulai menurunkan kakinya ke lolam itu dan langkahnya menimbulkan suara riak air dan itu terdengar oleh telinga Davina.
Saat membuka mata Davina terkejut melihat sosok pria tampan dewasa di hadapannya yang ikut masuk kedalam kolam bersamanya.
"Kamu siapa? dan mau apa? aakhhh" Davina terpekik kaget tiba tiba saja pria tersebut meraih tubuhnya kedalam pelukannya.
Ramses tanpa memberikan jeda langsung menciumnya dengan lembut bibir Davina, dan itu membuat Devina membelalakkan matanya ini adalah ciuman pertamaya dan itu diambil oleh Ramses yang sudah memiliki banyak istri di haremnya.
Davina mendorongnya dengan kuat hingga terlepas dari pelukan Ramses dan menjauh dari nya."Pergi ... jauh jauh dariku " sabil mengambil handuk untuk menutupi tubuhnya.
"Jangan takut malam ini aku ingin menghabiskan waktu dengan mu..." Ramses berucap tanpa disaring.
Ya memang dia seorag Raja jadi semua ucapannya adalah hukum yang harus di lakukan.