KEY POV
Aku mendengar jeritan Ji Hyun dan berteriak panik meminta pertolongan. Ketika aku menoleh Sherly jatuh ke lantai, lalu aku bergegas menghampirinya dan bertanya dengan panik
"Apa yang terjadi?" mendengarku bertanya Ji Hyun malah menatap marah kearahku
"Oh... bisa-bisanya kau bertanya seperti itu? Dia seperti ini setelah meneguk minuman yang kau pesankan untuknya-Apa yang sebenarnya kau lakukan?" tuduh Ji Hyun padaku
"APA??? Dengar aku sedang dalam obrolan serius dengan Revand dan Mark mana mungkin aku sempat memesan, kau bisa tanya Junho jika tak percaya padaku"
"Cukup. Key tak mungkin melakukan hal gila seperti itu, sebaiknya kita segera tolong Sherly" Sherena membelaku
Tiba-tiba terlintas dipikiranku tentang mimpi yang diceritakan Sherly padaku pagi tadi "Damn it!" umpatku "Kalian punya botol kecil?" meski memasang wajah heran Kevin memberiku botol kecil, kemudian aku mengumpulkan minuman yang tersisa dari gelas tersebut.
"Cepat kita bawa Sherly keluar dari sini sebelum muggle yang menanganinya" bisik Sherena.
Kami membawanya masuk ke mobil "Kemana kita akan membawanya?" tanya Ji Hyun.
"Sebaiknya kita pulang ke Hogwarts biar dia ditangani disana" Usul Kevin, sebenarnya aku ingin membawanya ke Gondor dan bertanya pada kakakku, karena semua ini terasa amat membingungkan untukku, tapi itu hal yang paling tak mungkin kulakukan saat ini karena disini banyak teman-temanku yang lain.
Aku mempercepat laju mobil, kalau ayah tau aku ngebut-ngebutan seperti ini dia pasti sudah menarik semua fasilitas kendaraanku, tapi aku mengabaikan pikiran tersebut. Aku menekan tombol hingga mobilku pun terbang dan jadi tak kasat mata
"Kau benar-benar mengerikan" gerutu Ji Hyun setelah mobil kami nyaris menabrak pohon.
"Sherena kau hubungi Mr. Holmes sebelum masuk perbatasan Hogwarts". Dia terlihat kaget mendengar ucapanku dan terlihat gemetar saat menekan keypad.
"Yumseo.... sesuatu terjadi pada Sherly, kami sedang dalam perjalanan ke Hogwarts-aku tak bisa menjelaskannya, aku juga tak tau mengapa dia pingsan-kita bertemu disana-bye" Sherena menutup ponselnya.
Mobil kami pun mendarat di halaman sekolah "Key, sebaiknya kau bawa Sherly ke rumah sakit, aku akan mencari Madame Pomfrey – Sherena kau temui Prof. Dumbledore" Kevin memberi kami intruksi singkat
"Ji Hyun.... beritahu Harry, Ron dan Hermione untuk segera menyusul" pintaku
"Baiklah".
Kami sampai di kamar rumah sakit dan membaringkan Sherly, Suhu badannya dingin dan wajahnya memucat. Aku menyelimuti tubuhnya. Beberapa saat kemudian Prof Dumbledore, Prof. Mc Gonagall, Madame Pomfrey bahkan Prof Snape tiba disini. Prof Snape memandangi kami menilai dari ujung rambut hingga kaki, kurasa dia heran melihat penampilan kami yang masih memakai kostum di performance tadi.
"Kalian dari mana berpakaian seperti ini lalu datang membuat heboh sekolah" Kata Snape menggeram kesal.
"Kami bisa menjelaskannya nanti, kumohon tolong dia" pintaku
Madame Pomfrey mulai memeriksa dan menangani Sherly, sementara prof. Dumbledore mendekat lalu bertanya.
"Apa yang terjadi, Nak?" tanyanya
"Setelah pertunjukan kami berakhir, seorang pelayan memberinya minuman dan mengatakan itu pemberianku, setelah meminumnya entah kenapa dia jadi seperti ini....?" Prof Dumbledore meraih pergelangan tangan Sherly lalu bergumam lirih.
"Sudah terlambat" gumamnya
"A...Apa maksud Proffessor? Dia masih bisa diselamatkan kan?"
"Dia akan selamat jangan Khawatir – hanya saja ada hal yang terlambat kita lakukan, kita harus memberi tahu Mr. Holmes aku ingin bicara padanya kurasa dia yang lebih tau"
"Aku sudah menelpon, kurasa sebentar lagi akan tiba" Sherena menyahut.
Perkataan Dumbledore sukses membuatku serius berpikir meskipun masih bisa diselamatkan tapi sudah terlambat? Ada yang terlambat tapi apa? Mr. Holmes yang lebih tau? Apa mungkin Sherly punya semacam penyakit yang tidak kuketahui? Lalu bagaimana dengan minuman tadi bukankah pelayan itu berbohong... aku yakin pasti karena minuman ini. Dan mimpi Sherly... semua ini membuatku pusing.
"Professor snape, kuharap anda membantu meneliti cairan ini – ini... yang dia minum sebelum pingsan" Aku menyerahkan sisa minuman yang aku kumpulkan tadi, Dia memberi tatapan sinis "Apa kau yakin ini bukan minuman biasa? Karena itu hanya akan membuang-buang waktuku saja lagipula apa pantas kau yang..."
"Hah... bahkan disaat seperti ini anda masih meributkan hal sepele"
"Kurasa dia ada benarnya severus, apa salahnya menyelidiki hal ini" lega sekali rasanya mendengar Prof Dumbledore membelaku karena mau tidak mau Prof. Snape harus melakukannya.
"Lebih baik kalian keluar dulu biar saya bisa memeriksanya dengan tenang disini terlalu ramai" protes Madame Pomfrey.
Kami keluar dari ruang rawat, aku melihat Harry, dan Ron berlari menuju kearahku.
"Apa yang terjadi?" tanya Harry panik
"Sherly baik-baik saja kan" sahut Ron
"Kuharap juga begitu... Dia tiba-tiba saja pingsan setelah minum... anehnya pelayan itu mengatakan aku yang memesan untuknya, padahal aku tak melakukannya"
"Maksudmu dia diracun... lalu... siapa? Untuk apa melakukannya"
"Mungkin... prof. Snape akan menelitinya, aku membawa samplenya, Mana Hermione? Lebih baik kalau kita bicarakan hal ini bersama"
"Ow Ow Dan itu berarti tanpa melibatkan kami... kalau begitu kita pergi dulu" Ujar Junho yang mengajak Ji Hyun, Kevin dan Sherena pergi.
"Besok dia baru tiba di sekolah" lanjut Harry
"Dia bermimpi aneh lagi... aku tak tahu apa arti semua ini tapi aku yakin ini ada hubungannya"
"Mimpi??? Ah... pria bertopeng dan kakek – kakek tua itu" Ujar Ron yang berusaha mengingatnya.
"Dalam mimpinya pria itu merencanakan sesuatu, aku bahkan sudah mengingatkan pada S untuk waspada, siapa dia? - tapi ada yang aneh Prof. Dumbledore sepertinya mengetahui sesuatu"
"Apa??" tanya Harry dan Ron nyaris bersamaan
"entahlah... selain dia bilang ada yang terlambat,,, dia juga mengatakan-Ayahnya pasti lebih tau??? Bukankah itu aneh... kupikir pasti ada sesuatu – bagaimana menurut kalian?"
"Bertanya saja pada ayahnya" sahut Ron
Key mengetuk kepala Ron dengan tongkat sihirnya Lalu dia mengaduh
"Kau pikir semudah itu, Prof. Dumbledore saja terlihat menutupinya dariku apalagi ayahnya"
"Tch... kenapa banyak hal yang harus kita selidiki, Nicholas Flamel saja belum kita temukan" keluh Harry
"Cepat atau lambat kita akan menemukan jawabannya" Ujarku sambil menepuk bahu Harry dan Ron.
Aku melihat Mr. Holmes datang hendak memasuki ruang rawat Sherly, lalu Sherena memeluk ayah Sherly sambil menangis. Mr. Holmes menenangkan Sherena meskipun dia sempat terlihat panik saat tiba disini.
"Dia sedang diperiksa, Sherlock ada hal yang harus kubicarakan denganmu mengenai putrimu, mari ke ruanganku" Ajak Prof. Dumbledore.
"Seperti dugaanku – Hey... apa menurut kalian aku harus bertanya pada kakak ku?.... tapi aku khawatir ini ada hubungannya dengan Sauron"
"Lebih baik kau ganti pakaian dulu, lagipula Sherly masih belum bisa dijenguk" Kata Ron.
"Kenapa, Apa pakaianku terlalu aneh?" protesku
"Tidak" jawab Harry
"Tapi berlebihan" sahut Ron
"Ronald Weasley... tau apa kau tentang Fashion Muggle" balasku.
Aku kembali ke kamar sebelum ganti baju aku menulis pesan singkat pada kakakku.
Hyung, Hari ini Sherly pingsan setelah minum, pelayan juga berbohong mengatakan itu dariku, dia juga bermimpi tentang Sauron lagi dan seseorang bertopeng yang merencanakan sesuatu. Apa yang terjadi? Bagaimana ini... apa yang harus kulakukan?
Your dongsaeng
Keynand Aldrich
Aku melipat kertas dan memberikannya pada burung hantu sekolah, setelah berganti pakaian ia berjalan menuju santai Gryffindor aku berpapasan dengan Percy, kakak Ron.
"Percy, apa sudah ada kabar tentang keadaan Sherly?"
"Dia masih belum sadar, mereka tidak mengatakan apa-apa, hanya saja menjenguk sudah diperbolehkan".
"Terima kasih," Tanpa menunggu Ron maupun Harry, aku ingin memastikan keadaannya sendiri. Saat memasuki ruangan itu kulihat Mr. Holmes dan isterinya terlihat sedih.
"I'm sorry, S... " ujar ayahnya. Sambil membelai rambutnya
"Seharusnya kita memberitahunya dari awal",
"Kupikir aku lega melihat dia masuk Hogwarts karena tempat ini aman untuknya... kalau menjelaskan padanya aku tak tahu harus mulai dari mana"
Aman? Aman dari apa?.... pikirku keras apa ada hubungannya dengan mimpi Sherly?, sepertinya Ayah Sherly melihatku ia terlihat terkejut tapi aku tak tahu mengapa dia membungkuk tiba-tiba ketika melihatku – apa tadi itu hormat? Apa dia tahu siapa aku? Kalau Sherly bercerita pada ayahnya itu tidak mungkin dia tak pernah mengatakan padaku lagipula dia... bukan orang seperti itu.
"Untuk apa paman menunduk pada ku? Anda membuatku seperti anak yang tak tau tata krama saja" Ujarku sambil melangkah mendekati mereka.
"Ah... itu karena...."
"sepertinya ada sesuatu yang jatuh tadi" putus Mrs. Holmes.
"oh... Bagaimana keadaanya?" tanyaku
Mereka berdua saling memberi tatapan yang mencurigakan mungkin semacam isyarat yang aku tak tahu seperti apa.
"Dia hanya perlu istirahat" jawabnya singkat
"Apa sudah ada kabar hasil penelitian minuman itu?" Ayah Sherly hanya menggeleng
"kukira sebaiknya aku bertanya pada Snape" Ayah Sherly terlihat menghindariku atau hanya perasaanku saja.
"Sebelum ini Sherly bermimpi hal – hal yang aneh" benar saja ucapanku ini membuat Mr. Holmes menghentikan langkahnya.
"Dia mulai bermimpi seakan hidup di mitos, Mordor, Sauron, Saruman, Gandalf dan beberapa saat sebelum kejadian ini dia bermimpi...seorang pria bertopeng yang berkata bahwa dia mendapat perintah sauron untuk menghubungkannya dengan Sherly malam itu" Lanjutku, Ayah Sherly tampak sama sekali tak terkejut mendengar ceritaku.
Mr. Holmes mengerutkan keningnya "untuk apa kau menceritakannya padaku nak? Apa kau berpikir hal itu ada hubungannya bukankah kau bilang tadi,,, mimpi Sherly seperti mitos?".
"Entah mengapa aku yakin paman tahu jati diriku, Aku tak tau mungkin saja Sherly bakal marah besar kalau aku menceritakan mimpinya tanpa memberi tahu dia terlebih dahulu, tapi... aku punya alasan sendiri Prof. Dumbledore bilang anda yang lebih tau. Jadi aku merasa harus mengatakannya." Mrs. Holmes tampak tegang mendengar ucapanku.
"Jeonha.. benar-benar jeli, seperti kakak anda" komentarnya sambil tersenyum,
"Uh.... jangan memanggilku seperti itu disini, paman tau dari mana mengenai diriku?" tanyaku penasaran.
"Sejak kecil aku sudah tinggal middle earth, Sauron mulai mengganggu Sherly sepertinya dia mencoba mengambil alih kendalinya"
"Mengapa harus Sherly?"
"Aku sendiri harus memikirkan bagaimana menjelaskannya pada Sherly karena ini terlalu rumit"
"Maaf.... aku terlalu ikut campur" tukas ku menyadari Mr. Holmes belum mau menceritakannya padaku. "sebaiknya anda menceritakan padanya apa yang sebenarnya terjadi agar dia berhati-hati" Mr. Holmes mengangguk setuju.
"Tentu, kami tak akan membiarkan kejadian seperti ini terulang kembali" sahut Mrs Holmes.
"Yeobo... sepertinya kita harus segera menemui Prof. Snape dan menanyakan hasilnya karena sebentar lagi aku juga harus menghadiri rapat" Ajak Mr. Holmes
"Beritahu kami kalau dia sudah sadar" Aku mengangguk mendengar ucapan Mrs Holmes lalu dia mencium kening Sherly sebelum beranjak pergi.
Setelah mereka berdua pergi Aku memandangi Sherly yang tak bergerak
"Sebenarnya apa yang terjadi? Sherly ah... Kau harus segera sadar banyak hal – hal buruk berkeliaran di kepalaku – Hah sebenarnya apa yang mereka sembunyikan? Kalau orang tuamu mengatakan yang sebenarnya kau juga tidak boleh menyembunyikannya dariku"
Tiba tiba terdengar derap langkah cepat seseorang saat aku menoleh ke sumber suara tersebut ternyata Cedric Diggory, Kapten Quidditch Tim Hufflepuf.
"Bagaimana keadaannya? Apa dia baik - baik saja?" Kata Cedric panik, lalu memandangku, ia mengerutkan kening terlihat berpikir.
"Mereka tak mengatakan apa-apa".
"Kau... apa kau yang bernama Key?" Tanya Cedric, aku terkejut bagaimana dia tahu tentangku singatku baru pertama kali ini aku berbicara denganya.
"Bagaimana kau..."
"Belakangan ini banyak yang membicarakanmu" Cedric tersenyum geli entah apa yang lucu.
"Siapa?"
"Siswi disini tentu saja karena Music Video itu, bahkan sebelum itu aku sering mendengar Sher..." Dia tiba-tiba berhenti dan mengumpat sendiri dengan lirih.
Aku memang terkejut dan aku tak bisa menyembunyikan senyumku ini
"Sherly...? bercerita tentangku?"
"Tapi berjanjilah jangan katakan kau mendengarnya dariku dia bisa marah besar".
"Apa dia menceritakan hal-hal buruk tentangku?"tanyaku penasaran
"Aku tak bisa mengatakannya padamu, bisa-bisa dia mencekik leherku... hanya saja aku sarankan agar kau lebih peka terhadapnya, karena dia kurang bisa memahami dirinya sendiri"
"Hya... sebenarnya apa yang kau bicarakan? Bicaralah yang lebih jelas"
"Dengarkan saja ucapanku tadi, kalau kau tak mengerti".
Sebenarnya apa yang dia maksud aku harus lebih peka? Sedangkan Sherly kurang bisa memahami dirinya sendiri?.
"Kenapa kau tiba-tiba melamun" tegur Cedric
"Ini karena kau tak mau memberitahu dengan lugas karena itu aku memikirkannya" Ujarku dengan kesal "Apa kau benar-benar sepupunya? Tetap saja kalian bukan sepupu kandung, lalu sebenarnya hubungan kalian seperti apa? Apa kalian.... "
"Apa kau menyukainya?" tanya Cedric
"Apa?" Aku terkejut "Aku menanyakan hal itu... bukan karena aku tertarik padanya..... aku sahabatnya. dia tak pernah sedikitpun bercerita apa pun mengenaimu, tapi dia bercerita banyak hal tentang diriku padamu" Aku melanjutkan namun terdengar tawa Cedric.
Aku hanya berkedip dan bertanya "Apa ada yang salah? Apanya yang lucu?"
"Kalian berdua sama saja, aku menyuruhmu lebih peka – tapi ternyata kalian berdua... sama saja tak bisa memahami diri sendiri".
"Kau..." Aku terlalu kesal untuk melanjutkan semua yang ingin kukatakan.
"Sudahlah... Bisa kau jelaskan padaku apa yang terjadi padanya"
"Setelah pertunjukan ada pelayan yang menawari minum, dia berbohong mengatakan itu minuman yang kupesan untuk Sherly, lalu dia pingsan setelah meminumnya."
Cedric hanya menatapku dan Sherly bergantian, "Kau, mencurigaiku?"
"Bukan kau tapi... mungkin ada orang yang membenci Sherly bisa juga orang yang tidak suka jika Sherly bergaul denganmu".
"denganku... ? Mungkin saja... pasti orang itu punya obsesi berlebihan" gumamku menanggapi tiba – tiba aku teringat kejadian beberapa waktu lalu saat beberapa orang mencelakai Sherly karena alasan tersebut juga.
"Kenapa? Apa kau mencurigai seseorang" tanya Cedric menyadari perubahan di ekspresi wajahku.
"Sherly pernah diserang beberapa siswi asrama Ravenclaw saat pertandingan Gryffindor dan Slytherin berlangsung, apa mungkin mereka lagi?... aku jelas – jelas sudah mempertingatkan mereka agar tak menyentuhnya lagi"
"Dia... diserang? Kenapa?" tanya Cedric
"Seperti dugaanmu" jawabku enggan
"ah... jadi ini karenamu?" cibirnya, aku tak membantah... karena jika hal itu benar berarti sekali lagi Sherly terluka memang karena diriku.
"Aku harus pergi, ada beberapa urusan yang harus kuselesaikan". Aku harus mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi jadi aku meninggalkan ruang rawat.
Aku pergi ke tempat yang cukup nyaman untukku berpikir jadi aku menuju tepi danau dan duduk menyendiri disana. Seekor burung hantu menjatuhkan surat untukku, aku membukanya,
Apa nama keluarga Sherly? Apa mungkin dia ada hubungannya dengan Sherlock Holmes? Kalau benar... kita harus mencegah Sauron mendapatkannya.
Aragorn
sauron? Untuk apa Sauron mengiginkannya?. Aku mengacak – acak rambutku merasa frustasi.
"Gezz, Hyung... menyebalkan sekali – bagaimana mungkin membalas suratku sesingkat ini? Bukan memecahkan masalah malah membuat otakku meledak". Aku harus mengetahui apa yang dicampurkan dalam minuman itu.
"Ah... Michigedta" Keluhku. Kepalaku semakin pusing memikirkannya aku putuskan asrama dan pergi tidur.