Aku berjalan menuju kerumahku. Di sekolah semua berjalan normal kembali seperti tidak terjadi apa apa. Yuzuki-sensei juga tidak berbuat apa apa juga. Semua normal, hanya wajahku yang masih sakit akibat kejadian dengan Endou.
Menyusuri jalan pikiranku tidak berada di jalan ini. Apakah ini salah? Apakah ini benar? Semua masalah ini membanjiri pikiranku. Namun bila ini tidak terjadi entah kenapa perasaanku seperti akan menyesal seumur hidupku.
Melihat Yukino menangis.....
Yukino menjerit...
Itu semua seperti kesenangan tersendiri.
Aku sepertinya sudah menumbuhkan sebuah fetish yang aneh.
Hah... Lupakan ikuti saja alurnya. Apalagi sejak kejadian itu aku memperoleh sesuatu yang tak terduga. Itu adalah sebuah keterampilan.
Pemuas Nafsu LV 1
Semakin tinggi level, anda akan dapat memuaskan pasangan anda saat berhubungan seks. Dan dapat membuat pasangan tidak ingin berhubungan seks dengan orang lain.
Sepertinya skils ini aku dapat saat berhubungan seks dengan Yukino.
Bukan hanya aku mendapatkan skils baru namun yang membuatku tidak bisa berkata kata adalah sebuah Quest mendadak.
[ Quest : Ikuti yuzuki-sensei dan patuhi perintahnya.
Hadiah : ???
Gagal : Meninggal dengan tragis
Durasi : tidak ada]
Ini adalah Quest Utama sepertinya.
Dan masih ada berita lagi.
[ Pengumuman : Karena Anda memicu sebuah Quest anda memperoleh 6 mitra acak di menu mitra ]
Iya itu adalah mitra. Mitra yang dijelaskan oleh system adalah sebuah mitra atau teman atau kekasih yang terhubung dengan ku. Mitra ini tidak dapat menyakitiku, memanipulasi, mengancam, dan membahayakanku. Namun mitra ini tidak juga loyal. Cara mengajak atau meminta orang menjadi mitra hanya dengan membuat kontrak dengan orang tersebut.
Walau mitra terdengar sangat membantu bagiku ini seperti sebuah pedang bermata dua, bila kita mengajak orang secara acak. Apa yang akan terjadi? Ini akan sangat fatal!!
"Sepertinya aku harus berhati hati untuk mengajak orang bermitra untukku."
Tiba tiba aku melihat seorang anak yang berlari dengan kencang. Dia seperti dikejar oleh sesuatu. Saat aku melihat kebelangkangnya aku melihat seekor anjing hitam yang tampak ganas. Giginya tajam. Sepertinya dia sangat marah.
Anak itu semakin dekat denganku, namun sebelum dia mencapaiku..
"Ahhh tolong...tolong uwaaa"
*BARK* *BARK*
Dia terjatuh!!
Woooo!
Apa yang harus ku lakukan?
Ah sial!!
Aku menghampirinya tanpa berpikir. Dia terjatuh dengan mengenaskan, hidungnya berdarah sepertinya apakah sakit? Ah ini bukan waktunya.
Aku mengangkat anak itu. Anak itu terkejut.
"Tolong aku!! Kakiku terkilir!! "
Aku melihat kakinya, ya sepertinya dia memang terkilir.
*Won awon*
Saat itu tiba tiba aku mendengar bunyi anjing. Sial aku lupa bila anak ini dikejar anjing.
"Bocah pegang erat erat dipunggunggku aku akan membawamu!! "
Dia terkejut sepertinya, namun dia masih mengangguk untuk sepertujuannya.
Aku membawa anak itu di punggungku. Sial anak ini lumayan berat walau kurus. Ah anjing itu semakin dekat.
Aku berlari dengan kencang. Namun sepertinya anjing itu juga bertambah kencang. Apa yang dilakukan anak ini terhadapap anjing itu? Dia sangat marah!!
Saat aku berlari tiba tiba anak yang di punggung ku berkata.
"Onii-san disana ada tempat persembunyian di belakang toko"
Anak ini menunjuk sebuah tempat yang ditutupi semak semak.
"Uhmmm baiklah ayo pergi!! "
Aku melompat dan bersembunyi disana. Ha... Ha.. ha.. Ini sungguh melelahkan nafasku berat.
Aku mengintip dari semak semak. Sepertinya anjing itu tidak menyadari kita bersembunyi di sini.
Hahhhh.. Akhirnya aku menghela nafas berat. Akhirnya aku menurunkan anak ini di punggungku.
"Sekarang sudah baik-baik saja!!" kataku dengan nafas berat.
"Ah.. Teriamakasih Oni-san" dia berkata dan menundukkan kepalanya.
"Tidak apa apa.. Tapi bagaimana bisa anjing itu sangat marah?" aku bertanya dengan penasaran.
Anak itu sepertinya bermasalah untuk memberitahuku.
"Ahm..sudahlah bila kau tidak mau menjawabnya. Ah ayo kita keluar!!"
Aku keluar dengan bocah ini dari semak semak.
"Siapa namamu?" tanyaku.
"Hori Sota... Namaku Hori Sota"
"Oh Sota, lain kali jangan bermain main dengan anjing ok" kataku sambil mengusap kepalanya.
"Uhmm aku akan ingat"
*Keroncong*
Tiba tiba aku mendengar suara dari perutnya. Aku menatapnya, dia juga menatapku. Apakah dia lapar? Sepertinya iya dari ekspresinya.
"Apakah kau lapar?" tanyaku.
"Uhmm" Dia mengannguk dengan malu malu.
Apa boleh buat. Untung aku dapat uang dari Sensei.
"Baiklah ikut aku, kita akan makan"
Aku akhirnya berjalan..
"Uhmm Onii-san aku tidak bisa berjalan. Kakiku masih sakit sepertinya aku harus meminta bantuan oni-san lagi heheh".
Ah aku lupa dia, kakinya tidak bisa digunakan. Aku lagi lagi menggendong dan akhirnya kami sepeti itu untuk pergi ke toko makanan.
---
(POV Orang ketiga)
Di sebuah toko makanan terdapat dua orang saling berhadapan. Dia adalah Yoshida dan anak yang diselamatkannya yang mengaku bernama Sota Hori. Yoshida bertanya tanya apakah anak ini tidak pernah diberi makan. Dia sudah menambah dua kali!! Habis uang ini pikirnya.
"Pelan-pelan saja Sota!!"
"Ah maaf maaf, ini enak soalnya heheh"
"Huh.. Apa kau tidak pernah makan disini? " tanya dengan penasaran.
"Itu hanya sekali kali. Onee-chan tidak akan pernah membiarkan uangnya untuk dibelanjakan seperti ini." jawabnya sambil memasukkan ayam kemulutnya.
"Jadi kau punya Onee-chan? "
"Uhmm.. Dan dia sangat cantikk!! Dia juga pekerja keras untuk kami!!"
"Tunggu!! siapa yang bertanya kalau Onee-chan mu cantik? "
"Ohh apa kau tidak penasaran dengan Onee-chan?" tanya Sota dengan seringai.
Yoshida yang melihat ini tidak tahu harus berbuat apa. Apa anak ini menyombongkan kan diri atau dia berbohong.
"Uhm... A-aku penasaran sepertinya" jawab Yoshida dengan anggukan.
"Tenang!! Karena Onii-san telah membantuku aku akan membiarkan kamu untuk bertemu dengan Onee-chan heheh" jawab Sota dengan bangga.
"Ahh aku lupa untuk bertanya, siapa namamu Onii-san? "
"Aku Yoshida"
"Apa kau berandalan?"
Yoshida yang ditanya begini tidak tahu harus menjawab apa.
"Apa maksudmu?" Tanya Yoshida.
"Ehh.. Bukan yaa? Karena wajahmu seperti orang yang sudah berkelahi aku kira kau adalah berandalan yanng suka bertarung itu!!"
Yoshida akhirnya menyadari bahwa wajahnya masih penuh dengan perban. Dia juga berpikir kapan ini akan sembuh. Ini juga membuat sakit saat tidur pikirnya.
"Ah. Luka ini bukan aku dapat dari berkelahi...dan ada apa dengan logikamu..tidak juga berkelahi akan menjadi berandalan"
"Ah.. tapi Onee-chan selalu berkata begitu. Dia juga menyuruhku untuk menjauhi orang seperti itu."
"Oh jadi kenapa kau tidak menjauhiku? " tanya Yoshida dengan senyum jahat.
"Onii-san kau menakutkan. Aku tidak menjauhimu karena kau menolong ku itu saja!! Lagi pula kau juga mentraktirku heheh" jawab Sota sambil mengbiskan makanan terakhirnya.
"Hufgf ini kenyang! Ah aku lupa!! ini gawat! pasti Onee-chan akan mencariku"
Sota tiba tiba berdiri dari kursinya dengan linglung, dia berdiri namun saat berdiri ekspresinya terpelintir seketika.
"Ahhh kakiku sakit. Gawat aku tidak bisa pulang tepat waktu!! "
"Oy oy tenang-tenang kau membuat orang orang merasa terganggu"
Sota akhirnya melihat sekeliling dan memerhatikan bahwa tindakan kannya menganggu sekitarnya. Dia akhirnya tenang dan duduk kembali ke kursinya.
"Ma-mafkan aku, aku lupa bahwa kita berada di sini. Tapi ini gawat aku pulang terlambat Onee-chan akan memarahiku. Apalagi kakiku tidak bisa berjalan" jawab Sota dengan sedih.
Yoahida yang melihat ini hanya mendesah untuk perbuatan yang kekanak kanakannya. Juga dia penasaran dengan Onee-chan ini. Sejak dia berhubunga dengan Yukino dia menjadi lebih berani mengahadapi lawan jenis. Apa ini baik atau tidak dia sendiri tidak yakin. Tapi impuls yang ada pada dirinya seperti mengatakan ingin kawin ini gawat pikirnya. Jadi dia akan mengantar anak ini kerumahnya.
"Baiklah tenang aku akan membawamu kembali, jadi jangan berisik untuk sementara. Aku juga yang akan menjelaskan kepada Onee-chan mu karena kamu jatuh"
"Te-terimakasih Onii-san, kalau begitu nanti aku akan membual tentang Onii-san yang pemberani menyelamatkanku hheeh"
==
Hori Sota Dari Horimiya
https://horimiya.fandom.com/wiki/Sota_Hori