webnovel

Jangan Sampai Darah Menjadi Sekental Air

Pagi hari di rumah besar milik Permana, seluruh anggota keluarga sudah berkumpul untuk menikmati sarapan bersama. Hanya Nadine yang paling terlambat duduk di kursinya.

"Maaf. Membuat kalian menunggu," ucap Nadine sedikit sungkan.

Sejak Nadine menuruni tangga, Joe sudah memperhatikan kakaknya itu. Lelaki itu berpikir, Nadine sedang sakit atau lelah. "Kak Nadine. Apa kamu sedang sakit? Jalanmu sedikit berbeda," tanyanya dengan polos.

"Apa!" Nadine langsung menutup mulutnya dengan tangannya sendiri. Dia merasa sangat malu dengan pertanyaan adiknya. Walaupun sebenarnya Joe tidak berpikir sampai ke sana. "Aku baik-baik saja, Joe. Bagaimana denganmu, bukankah semalam kamu terlihat sangat kacau?" tanyanya khawatir.

ตอนที่ถูกล็อกไว้

สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com

ตอนถัดไป