"Kamu marah padaku?" Tanya Ghani berbisik.
"Aku tidak mengerti bagaimana caramu berpikir..." Sahut Isabella yang juga berbisik.
"Apa yang salah? Aku hanya mengundang kawan lama ku, bukankah katamu dia hanya berpura-pura mencintaimu kan? Tidak ada alasan baginya untuk patah hati." Apa yang Ghani katakan memang benar, tidak seharusnya ia merasa kesal pada Ghani hanya karena terpengaruh pada secarik kertas tidak berarti yang Rayhan sengaja tinggalkan di dalam ruangannya.
Jika Rayhan memang mencintainya, setidaknya dia mencegahnya untuk yang terakhir kalinya dan bukannya bersembunyi.
"Tapi Ghani, aku tetap tidak dapat mencintaimu..." Gumam Isabella pelan yang perlahan mulai menyandarkan kepalanya di dada Ghani.
***
"Kamu akan pergi kemana lagi?" Tanya Sammy yang mengantar kepergian Rayhan ke bandara
"Aku kira kamu akan menetap." Lanjut Sammy yang terlihat sedih dan tidak ingin melepaskan koper Rayhan agar Rayhan mengurungkan niatnya untuk pergi.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com