Cherry bangkit dari baringnya untuk sekedar mendekati sang suami. Perempuan itu duduk di depan Berry dan menopang dagunya sambil menatap sang suami. Seharusnya dia tak perlu melakukan itu. Seharusnya dia tak perlu membuat suaminya terabaikan. Tapi mendengar penjelasan dokter, mood nya begitu buruk dan tak bisa mengontrol dirinya. Perasaan asing itu muncul di dalam hatinya dan dia tak sanggup untuk mengabaikan. Alhasil inilah yang terjadi. Dia menjadikan Berry 'pelampiasan' atas kekecewaan itu.
"Mas, aku minta maaf." lagi-lagi kata itulah yang sanggup diucapkan oleh Cherry atas apa yang terjadi. Tak ada kata lain yang bisa dikatakan selain itu. Jika Cherry menginginkan untuk dimengerti, maka seharusnya dia juga perlu mengerti orang lain.
Berry yang mendengar Cherry meminta maaf membuat mau tak mau dia mendongak untuk menatap istrinya. Lelaki itu menatap dengan ekspresi datar kepada sang istri dan membuat Cherry sedikit merasa tak enak hati.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com