"Aku mengatakan itu dengan reflek." Berry masih ingat kejadian tadi dan membuat sudut bibirnya tertarik, "ini lucu, tapi aku nggak tega sama kamu. Kamu dulu pasti sering kena Prank sama Abang ya?" Cherry mempoutkan bibirnya dan membuat Berry terkekeh kembali. "Udah ah, nggak perlu khawatir lagi. Aku hanya akan sama kamu. Bukan dengan orang lain. Kamu paham kan?" Cherry akhirnya memberka anggukan sebagai persetujuan.
"Sekarang, aku mandi dulu. Nggak enak semua rasanya. Lengket." Berry melayangkan tangannya untuk mengusap wajah Cherry dan kemudian dia mendekat dan mengecup dahi Cherry sebelum bangkit dari sana dan masuk ke dalam kamar mandi. Semua gerak-gerik yang dilakukan oleh Berry terangkum pada mata Cherry. Ikut bangkit dari kasaru, dia segera mengambilkan baju ganti untuk Berry. Itu adalah ritual yang benar-benar menjadi ritual wajib yang dilakukan oleh Chery setiap hari.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com