Berry lari pagi di taman kota. Tak ada kegiatan yang benar-benar ingin dia lakukan dan dia sama sekali menganggur. Maka mencari kegiatan dan kesibukan yang dilakukan sekarang. Tidak lupa juga bodyguard yang terus mengikutinya dari jarak yang tidak terlalu jauh. Berry tak pernah sekalipun merasa risih dengan keberadaan lelaki itu di sekitarnya. Dia menghargai usaha ayahnya untuk melakukan ini dan menerimanya.
"Jadi yang orang-orang bilang itu benar, lo sekarang nggak kenal siapapun." Ada sebuah suara yang membuat Berry harus menolehkan kepalanya ke arah kanannya. Berry tak mengenali lelaki yang tiba-tiba saja duduk di sebelahnya tanpa permisi itu.
"Siapa?" tanyanya. Ada sebuah seringaian yang terlihat dari bibir lelaki itu dan hal tersebut terlihat aneh. Berry tak akan banyak kata karena dia hanya menunggu apa yang akan dilakukan oleh lelaki itu terhadap dirinya.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com