Ujian semester telah berlalu, begitu pula dengan bulan yang sudah mulai berganti, tetapi ada satu perempuan yang tidak pernah berubah dari aktifitas kesehariannya, selain tidur sepanjang hari selama liburan semester. Siapa lagi kalau bukan Dyona, jika di tanya apa Dyona tidak bosan? Sumpah demi eyeliner Byunara tentu saja bosan, Dyona ingin sekali menikmati masa liburan semester, tapi Dyona bisa apa selain tidur, makan, menonton TV , tidur lagi.
Mandi? Mungkin seminggu sekali, dengan berdalih 'hemat air beb' konyol.
Sahabatnya? Luna pulang ke negara asalnya tentu saja,
Bayunara? Apa bisa sisebut mereka sedang menjalankan Honeymoon atau sedang menguleni calon keponakan untuk Dyona?
Pacar? Jangan bercanda, bukankah sudah Dyona katakan dia jomblo Available!
Dengan langkah malas Dyona turun dari ranjang dan menuju kamar mandi, karena Dyona merasa dirinya butuh mandi agar bisa menyegarkan pikirannya, setelah mandi mungkin Dyona bisa memutuskan dia akan keluar jalan-jalan mencari suasana baru atau kembali tidur lagi, ya... begitu tidak buruk bukan.
○○○
Dyona menoleh kearah ruang tamu dilihatnya Jessica baru pulang dari butiknya.
"Oh halo sayang, sudah makan eoh?" Tanya Jessica sambil menyusul duduk disebelah Dyona
"Belum ma, Dyona belum lapar... tumben mama jam segini sudah pulang dari butik?"
"Iya sayang, ada barang mama yang tertinggal, jadi nanti mama balik lagi ke butik" jawab mama yang hanya didengarkan oleh Dyona
"Oh iya sayang, lusa kita mendapat undangan makan malam dari kolega papa"
"Anak mama ikut kan?" Sambung Jessica, sedangkan Dyona hanya menggeleng dan menatap tanpa minat
"Oh ayolah sayang, kau kan sudah berdiam dirumah selama hampir seminggu semenjak libur kuliah"
"Ya itu juga gara-gara Dyona tidak punya teman ma" jawab Dyona dengan cemberut
"Maafkan mama dan papa eumm? Mama jadi merasa bersalah" tatap Jessica penuh sesal
"It's okay ma... Dyona tidak apa-apa" jawab Dyona dengan senyum manisnya.
Jessica yang melihat seraya membawa anaknya kedalam pelukannya.
"Mama, nanti malam Dyona mau kerumah Byunara ya- sebelum Jessica memotong pembicaraan Dyonara melanjutkan ucapannya lagi "Dyona tidak akan pulang malam ma, lagian Dyona nanti di jemput Byuanara, pulangnya nanti Dyona akan hubungi paman kim"
"Baiklah putri mama, nikmati acaramu, dan jangan pulang malam- sambil berdiri dari duduknya Jessica berucap "dan jangan lupa makan siangmu Dyona"
"Siap mama" jawab Dyona sambil memperagakan hormat kepada mamanya.
●●●
Disinilah Dyona sekarang, gazebo taman belakang rumah keluarga Alexander, duduk menikmati angin malam ditemani dengan camilan, sedangkan Byunara duduk menikmati pemandangan ABS EXU di depab layar leptopnya.
"Lihat deh Dy ABS Sehun, pengen elus-elus perutnya"
"Bagusan juga punga Loey" ujar Dyona
Dyona menoleh kearah luar karena ada suara mobil terparkir digarasi
"Ada tamu Byuna?"
"Mungkin Daeri, tadi dia bilang mau mampir kesini"
"Mampir?- belum selesai Dyona bertanya, Dyona melihat beberapa lelaki memasuki ruang keluarga Byunara "Daeri bersama siapa?"
Seketika Baekhyun ikut penasaran dan menoleh kearah Daeri yang sedang berjalan kearah tuan Alexander
"Eoh... itu sahabatnya Daeri, kau belum tau kekasih Luna?"
"Tau, tapi siapa lelaki tinggi dan bertelinga lebar itu?" Tanya Dyona
"Oh... itu Chandra, sekaligus sepupuku"
"Kau tidak bilang kalau mau mengundang mereka- kesal Dyona "aku malas kalau ada orang lain Byuna" Dyona memang tidak terlalu suka dengan orang baru, alasanya terlalu kurang nyaman apa lagi kalau satu tempat dengan orang yang tidak dikenal.
"Aku tidak, Daeri memang bilang mau mampir, tapi aku tidak tau kalau dia ternyata tidak sendiri" jelas Byunara
Dyona melihat jam tangan yang melingkar di tangannya
"Udah malam nih Byuna, aku balik dulu ya, panggilan negara" sambil menunjukan ponsel kepada Byunara yang berisi pesan dari mama Dyona menyuruh anaknya untuk segera pulang.
"Dijemput siapa? Memangnya paman Kim sudah datang?"
"Paman Kim sudah dekat, mungkin 5 menit lagi sampai"
"Yaudah, ayuk pamitan ke mama, sekalian aku antar ke depan" ajak Byunara sambil mendahului Dyona berjalan.
"Ma, Dyona pamit mau balik nih" Byunara datang dari arah belakang rumah, disusul dengan Dyona dibelakanh Byunara
"Eoh? Kenapa cepat sekali? Gak nginap saja?" Tanya tante Iren
"Sudah malam tante, kapan-kapan saja Dyona nginap sini" jawab Dyona sambil tersenyum
"Eoh ini, kenala dulu sama teman Baekhyun, keponakan tante" ucap tante Iren sambil mengaja Dyona mendekat kearah Chandra
Dyona menoleh dan melihat sekeliling, dari kelima orang di tempat itu, ada satu lelaki yang sedari tadi Dyona tidak sengaja memperhatikan dia hanya diam sambil sesekali menatap Dyona intens.
"Hay, kenalkan saya Dyona" sapa Dyona kepada teman Byunara yang bernama Chandra
"Chandra..." jawab singkat dari Chandra
Dyona yang merasa risih terlalu diperhatikan, segera mengakhiri proses perkenalan tersebut
"Sudah tante, Dyona mau pulang dulu ya" ucap Dyona sambil menatap tants Iren
"Biar diantar Byuna dengan teman-temannya saja ya?" Tawar tante Iren
"Ah... tidak usah tante, paman Kim sudah menuju kemari, sebentar lagi juga sudah sampai" tolak Dyona dengan halus
"Kenapa merepotkan paman Kim, padahal Byuna dan temannya bisa ngantar pulang lo"
"Gak apa-apa tante, udah terlanjur juga- jawab Dyona dengan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal "saya pamit dulu ya tante, selamat malam tante, semuanya" ujar Dyona sambil undur diri
"Yaaudah hati-hati ya sayang, salam buat mama, dan papa hmm"
"Iya tante" jawab Dyona.
●●●
Sepeninggal Dyona dari kediaman keluarga Alexander, Byunara kembali berjalan memasuki rumah, memilih duduk disebelah kekasihnya.
"Kau tidak bilang kalau kesini membawa mereka berdua?" Tanya Byunara kepada Daeri
"Kita memang tadi keluar bersama sayang, karena kita bingung mau kemana, jadi kami memilih mampir kerumahmu saja" yang hanya direspon oleh Byunara dengan ber Oh ria.
"Bagaimana hubunganmu dengan Rose, Chan?" Tanya tante Iren, merasa penasaran Byunara ikut melirik melihat reaksi Chandra.
"Ak sudah menyerah, aku lelah tan, carikan saja aku kekasih tan" jawab Chandra dengan tidak bersemangat
"Tck...impossible" jawab Byunara tidak percaya
"Kau ini, kenapa selalu berpikir buruk tentangku- sambil menjunjukan ponselnya ke Byunara "lihat, aku bahkan sudah mengubunginya berulang kali, mengirim pesan ratusan kali, tetap saja, Rose seperti hilang ditelan bumi" kesal Chandra
"Dan aku sudah lelah, aku menyerah, lagi pula siapa yang tahan dengan hubungan jarak jauh, belum lagi Rose susah sekali di hubungi" imbuh Chandra
"Kau kenalkan saja dengan Dyona" nyonya Iren bersuara, seketika semua menoleh ke arah nyonya Iren
"Kenapa? Dyona juga single baru berpisah dengan kekasihnya, Chandra juga, jadi apa salahnya? Sanggah tante Iren yang merasa terpojokan dengan tatapan anaknya dan teman-teman anaknya
"Salah!- Byunara segera bersuara "mama kira Chandra masuk kriteria Dyona? .
"Memangnya apa kurangku?" Tanya Chandra merasa tidak terima, bagaimana bisa seorang Chandra yang kegantengannya blasteran surga dunia masih diragukan,
"Kalau kau ingin mati muda ditembak dengan laras panjang kesayangan papa Dyona, pertama kau tidak masuk kriteria Dyona, dan kedua kau tidak masuk kriteria menjadi menantu Tuan Domian seorang Jenderal" jelas Byunara
"Coba saja dulu sayang, kau tidak kasihan dengan Dyona yang masih meng-galau dengan mantannya" ujar mama Iren kepada anaknya
"Aku tidak yakin" jawab Byunara dengan malas
Kai yang sedari tadi hanya mendengar perdebatan mereka memilih fokus bertukar pesan dengan sang kekasih yang jauh di negri sebrang.