webnovel

Menyelamatkan Yan Xiruo

บรรณาธิการ: Wave Literature

Yan Xiruo tentu tidak akan begitu keterlaluan, sampai harus membandingkan ukuran dada dengan kekasih gelap Lu Jingchen ini. Ia yang sudah menjadi istri sah Lu Jingchen, sungguh tidak perlu marah karena perempuan jenis ini.

Yan Xiruo menatap pergelangan tangan yang ditangkap oleh Lili, dengan nada suara yang pas, ia pun berkata dengan penuh wibawa, "Lepaskan tanganku."

Saat memandang mata Yan Xiruo yang dingin, Lili terkejut. Dari luar, perempuan ini terlihat lemah dan tidak berbahaya, namun sekarang malah membawa rasa yang penuh dengan tekanan.

Awalnya ia bermaksud untuk merendahkan dan melecehkan Yan Xiruo di depan kawan-kawannya ini, namun sekarang malah sebaliknya.

Lili yang merasa sangat malu di hadapan kawan-kawannya langsung melepaskan pergelangan tangan Yan Xiruo. Ia pun menghalangi jalan Yan Xiruo dan melanjutkan lagi kata-katanya, "Yan Xiruo, apa yang kamu banggakan? Aku dengar dari Tuan Muda Lu kalau kamu hanyalah putri dari seorang pembantu keluarga Lu. Kamu sama sekali tidak memiliki latar belakang yang bisa mendampingi Tuan Muda Lu. Kalau bukan karena Tuan Besar Lu menyukaimu, bagaimana kamu bisa menikah dengan Tuan Muda Lu?" Lili pun terdiam sejenak, namun setelah menghela napas ia melanjutkan kata-katanya lagi dengan arti lain." Jangan-jangan kamu telah menggunakan cara tidak senonoh kepada Tuan Besar Lu…"

Lili belum bisa mengakhiri kata-katanya, pipinya langsung ditampar dengan keras oleh Yan Xiruo. Suara tamparan yang keras membuat Lili dan kawan-kawannya langsung tercengang. Ternyata perempuan seperti Yan Xiruo bisa melakukan perlawanan seperti ini.

Yan Xiruo memandang Lili dengan ekspresi geram, jari-jarinya yang gemetaran menunjuk hidungnya dan berkata dengan marah, "Berani kamu berkata sembarangan lagi, percayalah, aku akan mengulitimu hidup-hidup!" 

Amarahnya ini bukan saja karena Lili merendahkannya seperti itu, namun karena ia berani membahas Tuan Besar Lu. Ya, Kakek Lu adalah orang yang paling dihormatinya, Yan Xiruo tidak bisa membiarkan orang lain memfitnahnya.

Lili menyentuh wajahnya yang terasa panas karena tamparan Yan Xirou, ia tidak percaya Yan Xiruo akan menamparnya lagi untuk yang ketiga kalinya, "Yan Xiruo!" Tamparan kemarin dan sekarang, Lili tidak bisa menahan dirinya lagi. Ia sudah tidak peduli dengan status Yan Xiruo sebagai menantu keluarga Lu. Lili dengan cepat menarik rambut panjang Yan Xiruo, mengangkat tinggi tangannya dan mau menampar wajahnya dengan ganas.

Gerakan Lili sangat cepat sehingga Yan Xiruo sama sekali tidak bisa menghindarinya. Pada saat ia berpikir bahwa tamparan itu akan melanda di pipinya, tiba-tiba di telinganya terdengar teriakan yang mengerikan.

"Aaa...!"

Pergelangan tangan Lili yang tinggi di udara, ditangkap oleh sebuah telapak tangan yang kuat. Kemudian sebuah kesakitan yang luar biasa pun dirasakan oleh Lili, membuat wajahnya menjadi pucat dan berkeringat dingin.

Yan Xiruo langsung melihat ke arah orang yang menahan tangan Lili. Ternyata ia adalah Ye Juemo dan tangannya seperti siap mematahkan pergelangan tangan Lili. Dengan panik dan terkejut, Yan Xiruo menelan air liurnya. 

Astaga! Pria ini sungguh tidak ampun dan kejam sekali!

Ye Juemo melempar Lili ke lantai. Dengan elegan ia mengambil sapu tangan biru yang terlipat rapi dari sakunya. Sekejap kemudian, Ye Juemo langsung mengelap tangannya yang telah menyentuh Lili. Setelah merasa sudah cukup bersih, ia pun membuang sapu tangan tersebut ke dalam tong sampah.

Lili yang di lempar oleh Ye Juemo ke lantai, tentu membuat teman-temannya ingin membantunya bangun dari lantai. Namun ada rasa berat untuk melakukan itu, apalagi saat mereka menatap pandangan pria yang dingin itu. Dalam sekejap mereka melangkah mundur dan tidak berani maju.

Meskipun mereka tidak mengetahui status pria ini, namun teman-teman Lili sadar bahwa orang-orang yang ada di kapal pesiar adalah orang yang memiliki kekuasaan. Mereka tentu tidak berani melawan.

"Dalam tiga detik, kalian semua pergi dari pandanganku!" Ye Juemo berkata dengan nada dinginnya.

Kawan-kawannya membantu Lili untuk berdiri kemudian langsung pergi dari tempat itu. Dalam sekejap keadaan pun kembali sunyi. 

Yan Xiruo melihat Ye Juemo yang berwibawa. Dengan panik ia juga merasa takut sambil melihat ke pergelangan tangannya sendiri. Apa ia harus merasa beruntung? Ye Juemo belum mematahkan pergelangan tangannya walau ia sudah sering membuatnya kesal!

ตอนถัดไป