webnovel

Kamu Memaksaku

Editor: Wave Literature

Sebenarnya, selama bertahun-tahun, Mo Xigu menggunakan Perusahaan Mo sebagai benteng tubuhnya dan hal inilah yang membuatnya arogan. Terkadang Su Xiqin berpikir, Bagaimana nasib Mo Xigu tanpa perusahaan Mo? Apakah dia masih mau menyombongkan diri di depanku? Dan apakah dia masih akan sering membawa wanita-wanita muda lagi? Saat ia melihat Mo Xigu seperti ini, ada sedikit kesenangan dalam hatinya. Namun, ia tahu ia tidak boleh berlarut-larut.

"Mo Xigu, begitu banyak kebencian setelah sekian tahun dan tidak ada lagi kasih sayang yang tersisa seperti di masa lalu. Jadi, tidak peduli bagaimanapun kamu, ini bukan masalah kamu kaya atau miskin. Yang ingin aku katakan kepadamu adalah, bagaimana keadaanmu tidak akan mengubah keputusanku untuk bercerai." kata Su Xiqin dengan datar sambil menatap Mo Xigu.

Mo Xigu langsung melompat dari sofa dan memegang tangan Su Xiqin, "Bukankah sebelumnya kamu bilang kamu hanya mencintaiku? Kamu baru memintai cerai setelah lima tahun."

Saat Su Xiqin mendengar sumpah masa lalunya, ia mengingat masa lalu yang indah dan kemudian juga mengingat kelamnya kehidupan setelah menikah. Tiba-Tiba, ia merasakan kesedihan dan kepahitan yang mengalir dari hati ke mata hingga membuat matanya berkabut. "Kalau kamu masih ingat aku, apa yang kamu katakan sebelum dulu aku mengatakan hal ini?" Su Xiqin mencoba menanggapi dengan setenang mungkin, namun ia tidak bisa. Kabut di matanya perlahan menjadi linangan air mata yang kemudian mengalir lewat sudut matanya.

Mo Xigu melepaskan tangan Su Xiqin dan mengangkat matanya yang memerah. Lalu, ia menatap Su Xiqin dengan tatapan tertegun. Ekspresi Mo Xigu membuat Su Xiqin menyimpulkan bahwa Mo Xigu tidak ingat. Mo Xigu bisa mengingat sumpah Su Xiqin kepadanya, namun ia tidak bisa mengingat sumpah yang diucapkannya sendiri kepada Su Xiqin.

Ya! Karena dalam hati Mo Xigu, dia hanya mengira bahwa aku hanya menginginkan balas dendam. Jadi, mana bisa dia mengingat kata-kata manis yang dulu dia ucapkan? Su Xiqin memejamkan matanya dengan penuh kepedihan. Air matanya terus mengalir dan ia menangis tanpa suara. Ia sudah tidak ingin banyak bicara lagi.

"Jika kamu tidak bisa mengingat tentang apa masalah sebelumnya, itu karena orang itu bukanlah seseorang yang ada di hatimu. Jadi, untuk apa kamu harus mengingat sumpahmu sendiri? Mo Xigu, mari kita bercerai! Ini akan menjadi yang terbaik untuk semuanya. Aku berjanji akan menunggumu sampai semua badai ini berlalu, baru nanti kita bahas masalah perceraian lagi. Dengan begini, perceraian kita tidak akan mempengaruhi reputasimu," kata Su Xiqin dengan dingin.

Mo Xigu segera memegang tangan Su Xiqin dengan erat dan berkata, "Su Xiqin, aku tidak akan mau bercerai. Beri kesempatan lagi kepadaku."

"Tidak mau cerai? Karena kamu masih mau menyiksaku? Atau, mau menyiksa dirimu sendiri?"

"Tidak, tidak akan! Mari kita ulang semuanya dari awal lagi." kata Mo Xigu sambil menatap mata Su Xiqin.

Jika Su Xiqin mendengar kata-kata ini sebelum ia mantap memutuskan untuk bercerai, mungkin ia akan setuju. Dulu ia mengira bahwa ia masih memiliki harapan, namun Mo Xigu telah membakar harapan itu hingga menjadi abu. Hati Su Xiqin begitu lelah hingga tidak bisa menumbuhkan harapan lagi. Sekarang dia bilang ingin memperbaiki semuanya dari awal? Apakah ini omong kosong yang dikatakannya karena dia sedang mabuk? batin Su Xiqin.

"Jadi, apa yang kamu inginkan dari memulai hidup baru lagi? Cinta? Kebencian? Atau, tekanan ketika kehidupan itu berlangsung?" tanya Su Xiqin sambil menatap Mo Xigu dengan tajam.

"Jika aku bilang kamu adalah orang yang mengisi ruang hatiku dalam beberapa tahun ini, apakah kamu mempercayainya?"

Mo Xigu mengatakan hal itu sambil menundukkan kepalanya sehingga Su Xiqin tidak bisa mengetahui bagaimana ekspresi pria itu. Ia tidak tahu apakah Mo Xigu benar-benar mengatakan hal itu tulus dari hatinya, atau jangan-jangan pria itu mengatakannya memikirkan cara untuk menyakitinya? Bagaimanapun juga, apapun alasan Mo Xigu, Su Xiqin benar-benar sudah lelah dan tidak punya tenaga untuk melanjutkan ini semua.

Su Xiqin menatap Mo Xigu dengan tatapan tajam dan tegas yang belum pernah diperlihatkannya kepada orang lain, "Aku percaya, karena kebiasaanmu adalah menggunakan cara ini untuk menggoda seseorang. Sama seperti narkoba, hal ini akan menyebabkan seseorang menjadi kecanduan. Ketika tidak ada orang lain dan kecanduan itu muncul, ini akan membuatmu merasa tidak nyaman."

Analisis Su Xiqin membuat Mo Xigu mendongak. "Tidak. Kamu setengah benar. Aku sudah terbiasa denganmu dan kecanduan ini bukanlah semacam kecanduan narkoba, tapi sebuah obat yang bagus."

Su Xiqin memandang mata Mo Xigu yang merah, lalu tersenyum dingin, "Obat yang bagus? Idemu benar-benar unik, tapi aku tidak berani mempercayainya. Gagasan dengan konsep yang berbeda, lalu akan menjalani kehidupan lagi dengan saling menyengsarakan."

"Aku akan berubah Su Xiqin. Aku akan berubah!" kata Su Xiqin.

Kata-kata Mo Xigu inilah yang membuat Su Xiqin terkejut namun tidak berani memikirkannya. Ia bertanya-tanya, Apakah dia berkata begitu karena mabuk?

"Kamu minum terlalu banyak sampai mulai berbicara omong kosong. Istirahatlah dulu. Jika ada masalah, besok kita bicarakan lagi," kata Su Xiqin. Malam ini, Mo Xigu sulit dimengerti, pikirnya.

"Setelah minum, semua yang dikatakan adalah benar dan jujur. Kamu tidak akan mengerti hal ini," kata Mo Xigu sambil terus memegang tangan Su Xiqin.

"Jika kamu ingin memulai lagi, bisakah kamu menerima kesalahanku dan menerima keberadaan Jintian?" tanya Su Xiqin. Namun, Mo Xigu hanya berdiam dan menatapnya. Melihat Mo Xigu yang tidak bersuara, Su Xiqin tersenyum dan berkata lagi, "Kamu tidak bisa menerimanya! Mo Xigu, aku tidak tahu lagi apa maksudmu membicarakan hal ini. Aku telah menderita karena berbagai macam kesulitan dan luka. Selama empat tahun, aku mengalami kesedihan. Sekarang aku sudah tidak takut lagi dan pikiranku lebih terbuka. Aku tidak ingin seperti ini lagi. Aku ingin memulai kehidupan yang lain juga."

Mo Xigu yang merasa ditolak langsung melepas tangan Su Xiqin sambil mengambil langkah mundur dan tertawa dengan dingin, "Memulai hidup lain? Bahkan, jika kamu telah bercerai, pria mana yang mau menikah dengan wanita bekas? Pria mana yang mau menikahimu? Jika ada pria yang mau menikahimu, itu pasti bukan karena dia mencintaimu. Tapi, hanya karena tubuhmu yang masih muda."

"Tidak semua orang berpikir sepertimu!" bantah Su Xiqin.

"Kamu berbicara begitu karena kamu tidak memahami pria," kata Mo Xigu.

Su Xiqin menatap mata merah Mo Xigu. Ia hanya merasa ini adalah hal konyol karena ia bahkan tidak berpikir untuk menikah lagi. Ia hanya berencana untuk membawa Mo Jintian bersamanya dan hidup bersama putranya selamanya.

Setelah beberapa saat berselang, Su Xiqin berkata dengan pelan, "Ya, aku tidak mengerti. Sama seperti aku yang tidak mengerti tentangmu. Apapun yang terjadi dengan nasibku nanti, ini adalah urusanku dan kamu tidak perlu mengkhawatirkan itu. Kalau tidak ada urusan lain lagi, aku akan pergi bekerja dulu."

Mo Xigu mengerutkan kening melihat Su Xiqin, "Kerja? Memangnya pekerjaan apa yang akan kamu lakukan? Perusahaan ini akan segera jatuh. Kamu mau mengerjakan apa?"

"Jika kamu terus seperti ini, Perusahaan Mo tidak perlu dihancurkan oleh orang lain karena kamu sendiri telah kehilangan semangat dan membiarkannya runtuh," ujar Su Xiqin, kemudian berbalik badan dan pergi.

Mo Xigu melangkah mundur dan menjatuhkan dirinya ke sofa, lalu bergumam, "Su Xiqin, kamu memaksaku."

Next chapter