Yin Shaolong dengan santai membuka mulutnya, masih dengan senyum tipis di wajahnya, seolah-olah ia berbicara tentang hal yang tidak penting dengan ringan.
Mata Xiang Tianlai terus tertuju pada Yin Shaolong. Setiap kata yang keluar dari bibir indah itu berubah menjadi belati beracun yang sangat tajam yang menusuk jauh ke dalam hatinya, membuat mata Xiang Tianlai tanpa sadar menjadi basah.
Bukankah sejak awal ia sudah mengetahuinya? Mengapa ketika ia mendengar kata-kata itu keluar dari mulut Yin Shaolong, ia masih tidak bisa menahan rasa sakit di hatinya?
Bukankah ia sudah memutuskan untuk tidak mencintai Yin Shaolong lagi? Mengapa saat ini ia tidak bisa menahan diri agar tidak menangis, berteriak, menampar wajahnya, serta membiarkannya keluar dari hidupnya sepenuhnya?
Mata Xiang Tianlai menjadi berkaca-kaca, tetapi mata yang berkaca-kaca itu sedikit memancarkan cahaya dingin.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com