"Lepaskan!" Suara Su Mohan sangat dingin. Mereka berdua saling berebut kue itu dan sama-sama menolak untuk melepaskannya.
"Pergi!" Ye Fei sangat marah.
Wajah Su Mohan berubah menghitam dan merah. Ia dengan erat meremas pergelangan tangan Ye Fei dan mengambil kuenya dengan tangan yang lain, kemudian berbalik dan meletakkannya di ambang jendela di sampingnya.
Melihat Ye Fei tidak bisa melawan, air mata penuh amarah mengalir dari matanya. Tapi Ye Fei tetap menolak mengalah. "Su Mohan, dasar kamu bajingan! Kamu adalah sampah!"
Su Mohan akhirnya tidak tahan dengan mulut kecil Ye Fei yang melemparkan kalimat-kalimat kejam itu. Ia benar-benar tidak bisa mengerti bagaimana mulut yang biasanya lebih manis dari madu saat merajuk padanya bisa berubah menjadi pisau yang tajam sekarang. Kalimat Ye Fei seperti sedang menyayatnya hidup-hidup hanya dengan satu pisau dan hampir membuatnya kehabisan darah!
Support your favorite authors and translators in webnovel.com