webnovel

Ketakutan

บรรณาธิการ: Wave Literature

'Kalau begitu, kenapa kamu masih begitu baik padaku?! Aku sudah tidak peduli lagi!'

Mata Ye Fei menjadi semakin bengkak. Ia tidak tahu sudah berapa lama ia berjalan tanpa tujuan. Ia hanya merasakan matahari mulai menghilang, cuaca semakin dingin, dan langit semakin gelap. Dengan air mata yang memenuhi pelupuk mata, Ye Fei hampir tidak bisa melihat jalan dengan jelas.

Ye Fei menyeka matanya dengan keras. Melalui air mata yang tersisa di bulu matanya, ia berdiri di tepi jalan sambil samar-samar melihat ke sekitar.

Tiba-tiba, sebuah sorotan cahaya menuju ke arahnya. Di kejauhan ada mobil yang sedang melaju. Ye Fei tanpa sadar mundur beberapa langkah, kemudian mendongak untuk membuka matanya yang terkena sorotan cahaya.

ตอนที่ถูกล็อกไว้

สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com

ตอนถัดไป