Sampai di depan rumah Nur di seberang jalan, Rasya menghentikan mobilnya. Sambil menunggu Mahesa pulang, Rasya meneguk minuman kerasnya.
"Aku tidak tahu lagi harus bagaimana untuk mendapatkanmu Nur? aku tidak bisa kehilangan kamu. Aku bisa mati tanpa kamu bersamaku, aku sangat membutuhkan kamu Nur." ucap Rasya sambil mengusap wajahnya yang sudah penuh dengan air mata tanpa suara.
Sambil melihat ke arah pintu rumah Nur yang terbuka Rasya kembali meneguk minumannya dan berpikir bagaimana untuk mendapatkan Nur.
Tiba-tiba terlintas dalam ingatan Rasya tentang cerita masa lalu Allam dan Fazrani yang pernah di dengarnya dari Bu Aini.
"Ya Tuhan, apa untuk mendapatkan Nur aku harus mengikuti cara Allam?" tanya Rasya dalam hati merasa ragu untuk melakukannya.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com