"Tentu Dek, Ibu kamu adalah Ibuku juga. Sudah kewajiban seorang anak mencari kesempatan untuk membahagiakan orang tua." ucap Allam seraya mengusap air mata yang sudah menetes di pipi Fazrani.
"Sekarang ceritakan semuanya, agar aku bisa tahu cara membantumu." ucap Allam sambil merengkuh bahu Fazrani.
Dengan penuh kesedihan Fazrani menceritakan awal kisah Ibunya saat memberikan dirinya pada Umi Syarifah hanya dengan memberi sebuah kalung. Fazrani juga menceritakan tentang kehidupannya selama di Panti asuhan hingga hidup sendiri dan bekerja di Yayasan Budi Mulia milik Hafiz.
Allam mendengarkan dengan penuh perhatian, sesekali mengusap air mata Fazrani dan mengecup puncak kepala rambut Fazrani untuk memberi kekuatan.
"Aku berharap, suatu saat kamu mendapatkan kebahagiaan bisa bertemu dengan Ibu dan Ayah kamu Dek." ucap Allam merasakan kesedihan yang di alami Fazrani.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com