Sudah hampir lima bulan Bima tinggal di Surabaya. Hanya sebulan sekali dia pulang ke Jakarta untuk menengok kedua orangtua dan adiknya yang sangat jenius itu. Tapi kadang kalau Indira dan Satya kangen, mereka yang akan terbang ke Surabaya untuk menengok Bima. Seperti hari ini, mereka berdua dengan anak perempuannya pergi ke Surabaya untuk melihat keadaan Bima dan rumahnya yang ada di sana.
"Tuh Rin lihat. Kak Bima itu walau laki-laki tapi dia itu rajin dan bersih. Lihat saja rumah Kak Bima bersih banget walau tanpa pembantu," ucap Indira pada anak perempuannya Karin.
"Iya ya Ma, Kak Bima memang selalu wow deh. Tugasku kan hanya belajar. Jadi belum waktunya aku mengerjakan pekerjaan rumah. Kalau nanti aku jadi dosen, aku akan pekerjakan banyak pembantu untuk membantuku. Karena aku pasti akan sibuk dengan penelitian ini dan itu, Ma." Karin membetulkan kacamatanya.
"Ah terserah kamulah. Setiap kali disuruh bantuin selalu saja belajar yang jadi alasan," gerutu Indira.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com