Aliya merasa tidak nyaman dengan jilbabnya yang basah. Devano secara tidak sengaja melihat keanehan sikap Aliya dan kemudian dia memikirkan sesuatu.
"Kamu harus cepat pulang, Al. Biar aku antar ya. Kalau naik busway kelamaan. Kamu harus segera sampai di rumah dan menyusui Alby kan?" ucap Devano.
"Iya kak aku harus cepat sampai rumah. Tapi aku tidak mau diantar sama kakak. Aku bisa pulang sendiri.
"Tapi jangan naik busway. Aku pesankan taxi saja ya kalau kamu tidak mau aku antar."
"Aku bisa pesan sendiri kak." Aliya keluar dari gerbang kampus. Dia melihat tempat mangkal taxi dekat kampusnya. Tapi kosong. Tidak ada satupun taxi yang ada di sana. Aliya kemudian mencari ponselnya.
"Mana sih ponselku?" Aliya mengacak tasnya. Tapi tidak menemukan ponselnya.
"Kenapa, Al? koq belum pesan juga?" tanya Devano yang dengan susah payah menghampiri Aliya.
"Aku kayaknya lupa bawa ponsel, Kak." jawab Aliya yang masih tampak kebingungan mencari ponselnya.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com