"Amit-amit jabang bayi gitu, Bu. Sambil dielus perut Bu Meta, biar bayi Bu Meta lahir bibirnya tidak seperti milik Bu Kinan. Bu Meta asal tahu saja, menurut orang Kampung, saat hamil itu nggak boleh ngomongin apa-apa kalau lihat sesuatu. Takutnya entar bayinya kayak gitu, Bu."
"Duh amit-amit jabang bayi!" kata Meta smabil mengelus perutnya dengan cepat. "Kenapa kamu nggak ngomong tadi sih!" marahnya kemudian kepada Sisi.
Setelah mengatakan itu, dia kembali memandang ke arah Kinan, sebab dia sangat butuh penjelasan dari semua perubahan sahabatnya itu. Bahkan sekarang, dia benar-benar tak bisa mengenali sahabatnya ini.
"Kin, elo kenapa?"
"Kenapa apanya sih? Gue ngikutin trend. Elo tahu, kan, trend?" kilah Kinan keras kepala.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com