Sontak semua orang menoleh, tatkala melihat Yoga sudah berdiri di samping Meta dengan tatapan dinginnya kepada Alimra. Sambil menggamit Meta dengan posesif, Yoga pun mengajak Meta untuk pergi dari sana.
"Tunggu, Pak Yoga...," kata Bronson setengah berlari mengejar Yoga. Yoga berhenti, sambil menghela napas ia pun melirik ke arah Bronson dengan tatapan dinginnya. "Maafkan ucapan pacar saya, Pak. Saya—"
Yoga langsung pergi, mengabaikan ucapan Bronson. Lagi, semua orang yang ada di sana memandang adegan itu. Memandang lain sisi Bronson dari awal mereka bertemu tadi. Awalnya, dia berpikir jika Bronson adalah sosok yang sangat hebat, terlebih sedari tadi dia terus saja membanggakan diri sebagai orang kepercayaannya Prayoga Mahardika yang selalu dikontak langsung oleh sang bos ketika membutuhkan sesuatu. Namun pada kenyataannya? Jangankan bosnya itu menjawabi ucapannya, malah seakan-akan Prayoga Mahardika tidak mengenal Bronson sama sekali.
"Sayang��"
Support your favorite authors and translators in webnovel.com