webnovel

BAB 252

Akhirnya, aku pun kalah dengan Rianti. Duduk seperti manusia paling ndhak berguna sedunia raya. Karena Manis langsung ditarik paksa untuk masuk ke kamar bersama dengan Abimanyu, sementara aku ditendang dengan cara ndhak manusiawi di sini.

Lagi, aku mendengus, sembari bertopang dagu di dalam gubug yang dibuat oleh Paklik Junet tepat di tengah-tengah kebun depan rumahku. Padahal, sedari perjalanan pulang aku sudah membayangkan, betapa bahagianya diriku bisa bertemu dengan Manis kemudian kami menikmati hari-hari yang panjang bersama. Mumpung dia libur, mumpung aku ndhak ada kerjaan. Namun nyatanya, sayang seribu sayang, apa yang menjadi angan rupanya ndhak bisa jadi kenyataan. Aku, dengan perasaan yang sangat malang, terdampar di sini sendirian. Duh Gusti, betapa malang nasib makhlukmu yang lucu ini.

ตอนที่ถูกล็อกไว้

สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com

ตอนถัดไป