Saat ini, aku dan Bima sudah berada di Berjo. Untuk sekadar duduk berdua karena baru saja meninjau lahan tembakau yang ada di sini. Sungguh, aku ndhak menyangka. Jika nama pemuda yang ada di sampingku ini adalah Bima. Sementara aku adalah Arjuna. Kenapa ndhak ada tiga pemuda lainnya? Lantas kita menggelar pentas pewayangan yang berjudul pandawa lima.
"Kita ini lucu, aku baru sadar setelah beberapa saat berada di rumahmu," Bima mulai berkata. Aku yakin, jika sejatinya dia baru paham. Tentang nama kita yang menjadi salah satu dari lakon pewayangan. "Namaku Bima, kamu Arjuna. Bukankah itu seperti cerita pandawa lima yang ada perang baratayudha?" ucapnya kemudian.
"Lho, kamu tahu tentang cerita itu?" kutanya. "Aku pikir kamu tidak paham tentang cerita pewayangan Jawa,"
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com