webnovel

THE ANGEL

Wanita itu membuka tangannya lebar- lebar seolah mengindikasikan untuk menyambut Raine seraya dia berjalan melintasi ruangan dengan sebuah senyum lebar di wajahnya, menghampiri Raine dan Calleb.

"Belinda… aku pikir kamu telah menakutinya." Calleb meletakkan kedua tangannya di depan wanita bernama Belinda tersebut dengan kedua tangan menghadap kedepan untuk menghalangi Belinda agar tidak melangkah mendekat. "Kamu tidak bisa menghampirinya seperti itu."

Belinda mengerutkan dahinya seraya sorot matanya memandangi Calleb dan Raine bolak balik. "Aku tidak akan menyakitinya," dia berkata dengan suara yang tidak senang.

"Aku yakin kamu tidak akan menyakitinya… tapi, apakah kamu sudah bertemu dengan Alpha Torak?" Calleb bertanya sambil menyembunyikan Raine di balik punggungnya yang lebar.

"Tidak, aku belum bertemu dengannya." Belinda mengendikkan bahunya, dia akhirnya berhenti dua langkah jauhnya dari mereka berdua. "Aku datang kesini langsung ketika aku merasakan dia." Belinda tersenyum dengan sangat lebar pada Raine, tapi gadis itu terus saja menghindari tatapannya.

Calleb menelengkan kapalanya dengan bertanya- tanya. "Apa maksudmu kamu 'merasakan' dia?"

"Nah, kamu tidak akan mengerti." Belinda tidak mengindahkan pertanyaan Calleb dan mengulurkan tangannya pada Raine.

Namun, Calleb menahan tangan Belinda sebelum dia dapat menyentuh gadis yang ketakutan di belakangnya. "Belinda, kamu tidak bisa menghampiri dia dengan cara seperti itu," Calleb berkata dengan suara yang rendah.

Karena Belinda bukanlah Lyca, Calleb tidak bisa berkomunikasi dengannya melalui mind- link dan wanita paruh baya itu sepertinya tidak mengindahkan sinyal peringatan yang diberikan Calleb.

"Kenapa aku tidak bisa?" Belinda bertanya dengan nada tidak senang. "Kemarilah sini nak…"

Sekali lagi, Belinda mencoba untuk meraih Raine, tapi gadis itu justru menjauh dan semakin bersembunyi di balik tubuh Calleb.

"Belinda, aku menyarankan agar kamu bertemu dengan Torak terlebih dahulu."

"Kenapa aku harus bertemu dengannya?" Belinda menyilangkan lengannya di depan dadanya dan sesuatu terjadi.

Rambutnya yang pada awalnya berwarna abu- abu berubah menjadi merah pada saat dia mulai merasa kesal pada sikap penolakan Calleb.

"Oh, shit!" Calleb merutuki apa yang akan terjadi. "Belinda, jangan…"

Namun, sebelum Calleb dapat menyelesaikan kalimatnya, tubuhnya telah melayang beberapa meter jauhnya dari Raine sebelum akhirnya jatuh ke lantai dengan suara hantaman yang keras.

Calleb mengerang sebelum dia berusaha untuk berdiri kembali. "Belinda! Kamu menakutinya!" Dia menggeram, tapi sesuatu yang berat seolah menekan tubuhnya dan membuatnya diam di lantai dengan wajah yang mengkerut.

"Omong kosong," Belinda mendesis pada Calleb, yang masih berusaha keras untuk bangkit. "Kemari…" Belinda kemudian mengulurkan tangannya pada Raine.

Tapi, Raine terlalu takut untuk berada di dekat Belinda, terutama setelah apa yang dia lakukan terhadap Calleb. Raine berjongkok dan mencoba untuk menghindari tangannya.

Melihat reaksi Raine yang seperti ini, Belinda menjadi ragu. "Apa yang terjadi padanya?" dia bertanya pada Calleb yang mana wajahnya telah berubah merah.

"Belinda… bisakah kamu membebaskan aku dulu? Ini sangat tidak nyaman." Calleb mengerang kembali.

Melihat perhatian wanita di hadapannya teralihkan, Raine merangkak melewati Belinda menuju Calleb berada, yang kini tengah berlutut dengan posisi yang aneh.

Beberapa saat kemudian, Belinda mengibaskan tangannya, Calleb kemudian duduk dengan nafas yang menderu sementara Raine menatap padanya dengan sorot mata yang khawatir.

"Aku baik- baik saja." Dia meyakinkan Raine. "Belinda, jangan pernah melakukan hal itu lagi!" sang Lycan membentak wanita paruh baya itu dengan nada suara yang kesal.

Namun, Belinda tidak mengabaikannya seraya bergumam pada dirinya sendiri. "Sudah sangat lama sejak terakhir kali aku melihat guardian angel."

ตอนถัดไป