Bahkan setelah menutup telepon, wajah Xu Weilai masih memerah dan kata-kata Gu Yu terus terngiang di telinganya.
"Xu Weilai, tugasmu telah terselesaikan. Malam ini, kamu harus membayarku."
"Pikirkan cara membayarnya. Jika aku tidak puas, aku tidak akan pernah mau menerimanya."
Gu Yu sudah dikenal sebagai presiden perusahaan yang punya terlalu banyak uang, Xu Weilai pun tahu bahwa dirinya tidak akan bisa membayarnya dengan uang. Belum lagi, ia takut uangnya akan langsung habis dan tidak sanggup membayar Gu Yu yang terlalu mahal jika dihitung dengan uang.
Apalagi, dua kalimatnya itu sudah menjelaskan bahwa ia tidak akan meminta upah biasa.
Ciuman yang dilakukannya saat di restoran klub waktu itu adalah bunga upahnya... Lalu upah pokoknya, apakah Gu Yu akan setuju bila dibayar dengan tubuhnya?
Ehem…
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com