Therius menyadari bahwa tidak ada gunanya menyembunyikan kebenaran. Lebih baik jika is segera menceritakan apa yang terjadi sebenarnya agar mereka dapat segera melalui kesedihan ini. Akhirnya, ia pun pelan-pelan menceritakan tentang pengalamannya setelah Emma ditangkap pengawal raja dan akhirnya Arreya meninggal.
Selama Therius bercerita, Emma mendengarkan dengan air mata yang mengalir tanpa henti. Sungguh pemandangan yang mematahkan hati, melihat Emma kembali mengalami penderitaan saat ia kehilangan orang yang ia sayangi. Xion merasa dadanya sesak dan ia kesulitan bernapas.
Ia belum pernah merasa sesedih ini untuk orang lain sebelumnya. Sayangnya, tidak ada yang dapat ia lakukan. Seperti yang ia katakan sebelumnya, bahkan seorang Time Master tidak boleh kembali ke masa lalu untuk mengubah masa depan.
Walaupun ia ingin sekali mencegah kematian Arreya, tidak ada yang dapat ia lakukan. Hal ini sungguh membuatnya merasa tidak berguna.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com