Reista sudah selesai membereskan meja makan di bantu oleh Rose, lalu mencuci tangannya dan menghampiri Ramel yang ada di dalam kamar. Reista tau saat ini anaknya dan Nafisah berada di dalam kamar dengan Diano, Reista tidak ingin mengganggu dan membiarkan saja. Karena Reista juga butuh waktu berdua bersama suaminya, entah apa yang akan dibahas dan apa yang seharusnya dilakukan, Reista hanya ingin menghabiskan banyak waktu bersama.
Reista berjalan perlahan, lalu memeluk tubuh Ramel dari belakang.. Ramel sedang memandangi langit malam dengan udara sejuk yang membuat mereka berdua sedikit dingin, dingin dan kehangatan tidak tercipta walaupun pelukan mereka sudah sangat erat.
Ada sesuatu yang ingin lepas, namun dipaksa untuk tetap melekat erat.
Ramel menyentuh tangan istrinya, menyentuh dan mengelusnya selembut mungkin. tangan yang sudah menciptakan banyak keindahan, menciptakan sensasi perasaan nyaman, menciptakan cinta dan memupuknya di hati Ramel.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com