webnovel

Chapter 2 Bocah 7 Tahun yang Mengerikan

Luffy menyaksikan dengan penuh rasa penasaran saat pemimpin bandit, Higuma mencoba berdebat dengan Shanks tentang bagaimana seluruh kejadian ini bukan urusannya.

"Aku tidak tahu mengapa kau ada di sini, bajak laut, tetapi kau sebaiknya pergi, sebelum kau terluka." kata bos bandit gunung, berusaha mengancam Yonkou. Shanks mengabaikannya dan menatap lurus ke arah Luffy, yang tiba-tiba menjadi sangat tenang, benar-benar berbeda dari beberapa detik yang lalu.

Dia memperhatikan selama beberapa detik dan kemudian berbicara lagi.

"Bukannya kau pernah bilang pukulanmu sekuat pistol, Luffy?" Shanks berbicara dengan lembut.

"Itu benar." Luffy menjawab dengan tenang, sangat tenang sampai Shanks bertanya-tanya apakah Luffy menyadari bahaya yang dia hadapi. Penduduk desa juga terkejut dengan betapa tenang dan tidak pedulinya bocah itu. Makino kemudian menegurnya.

"Luffy, apa yang kau-" dia berbicara dengan nada yang khawatir, tetapi Luffy memotong makino dengan mengangkat tangannya. Lalu dia melihat Shanks tepat di matanya dan berbicara.

"Shanks, aku bisa mengatasi ini."

Luffy mengucapkan kata-kata itu dengan suara yang sangat pelan, perilakunya sangat berbeda dengan dirinya yang biasanya. Penduduk desa terdiam di tempatnya dan semua orang hanya bisa menatapnya. Pemimpin bandit itu tidak tahu bagaimana harus bereaksi terhadap kata-kata yang begitu berani, berasal dari bocah berumur tujuh tahun. Kemudian Luffy memelototi para bandit dan kemudian mereka semua kecuali Higuma jatuh ke tanah. Higuma sekarang dalam posisi berlutut, terengah-engah seperti kesusahan bernafas. Semua mulut penduduk desa menganga melihat peristiwa ini. Penduduk desa tidak tahu harus berpikir apa, sementara para bajak laut tahu apa yang baru saja terjadi. Hanya ada satu hal yang muncul di kepala bajak laut dan itu adalah: 'TIDAK MUNGKINNN!'

Kemudian Shanks pulih dari keterkejutannya dan mengangkat rahangnya. Semua orang mengikutinya. Mereka masih sangat kaget dengan apa yang baru saja terjadi. Mereka semua menatap bocah itu untuk beberapa saat, dan kemudian Shanks tiba-tiba berteriak pada bocah itu, mengejutkan semua orang yang ada.

"LUFFY! ITU TADI CONQUEROR HAKI! TIDAK HANYA ITU, ITU TADI SERANGAN TERKONTROL!"

"Aku tahu." Jawab Luffy dengan pelan, tetapi semua orang mendengarnya. Shanks tidak pernah terkejut seperti sekarang ini. Dia adalah seorang Yonkou dan dia belum pernah melihat yang seperti ini sebelumnya.

"Tapi bagaimana-" dia mulai berbicara lagi, tetapi dia berhenti ketika pemimpin bandit tadi berdiri dan berusaha untuk menebas Luffy.

Shanks ingin membantu, tetapi Luffy menghindari pedangnya dengan mudah, bahkan tanpa melihat. Kemudian, dengan Gomu Gomu no Whip-nya, dia mengirim pemimpin bandit itu terbang ke kejauhan. Sekali lagi, tanpa kesusahan. Bocah itu mengalahkan para bandit seakan-akan mereka serangga.

Sekali lagi mulut semua orang baik itu para bajak laut maupun penduduk desa menganga selebar-lebarnya mereka melihat ke arah Luffy. Dia sendiri sedikit melihat ke arah kanan dan melihat ke mana dia mengirim penjahat kelas teri itu.

"Yah, 8 juta bery melayang begitu saja," katanya dengan santai. Shanks mengangkat rahangnya lagi dan mengeluarkan semua yang ada di benaknya.

"LUFFY, APA-APAAN ITU? BAGAIMANA KAU MELAKUKANNYA? BAGAIMANA KAU MEMILIKI HAKI SEKUAT INI? AKU MEMERLUKAN HAMPIR SELURUH HIDUPKU UNTUK MENJADI YONKOU DAN KEKUATAN HAKIMU SUDAH MENCAPAI SETENGAH KEKUATAN HAKI KU DI USIAMU YANG KE 7 TAHUN!" dia mengeluarkan semuanya. Semua orang sekarang menatapnya, baru sekarang sadar seserius apa kejadian yang baru saja mereka saksikan. Mereka terus melihat di antara Shanks dan Luffy, yang dengan sabar menatap bajak laut yang dia idolakan.

"Akan kujelaskan, Shanks!" kata bocah itu, tetapi bajak laut itu tidak mendengarkan.

"KAU BUKAN LUFFY! LUFFY ADALAH ANAK KECIL YANG LEMAH! KAU SEORANG PENIRU! ATAU SEMACAMNYA!"

"Shanks, izinkan aku menjelaskan-" Luffy memohon untuk menghentikan Shanks yang histeris.

"KAU TIDAK BISA MENGUASAI CONQUEROR HAKI DI USIA 7 TAHUN! APAPUN YANG KAU KATAKAN, ITU SAMA SEKALI TIDAK MUNGKIN!" Shanks melanjutkan, mengabaikan Luffy. Sekarang, bahkan Ben merasa terganggu oleh kaptennya yang tidak bisa berhenti dan mendengarkan sebentar.

"Kapten, cobalah-" Ben mencoba menenangkan, tetapi juga diabaikan. Mata Luffy berkedut karena kesal.

"APA YANG SEDANG TERJADI DI SINI? APAKAH INI SEMACAM LELUCON? APAKAH KAU SEORANG PENIRU ATAU SESUATU? BAGAIMANA BISA-"

"DIAM!" bocah lelaki itu tiba-tiba berteriak dengan gigi yang berubah tajam seperti hiu, cukup kesal pada lelaki itu. Shanks berhenti dan memelototi bocah itu, yang tidak takut sedikitpun ditatap olehnya. Lalu kemudian dia menjadi sedikit lebih santai dan menghela nafas.

"Maaf," kata Yonkou itu dengan lembut. "Silahkan jelaskan."

Bocah itu memandangnya sebentar, lalu dia juga menenangkan diri dan perlahan mulai berbicara.

"Aku ... aku tidak tahu apakah kalian akan percaya ini ..." dia berbicara dengan lembut.

"Katakan saja!" Ben Beckmann menjawab.

"Baik!" kata Luffy, "Aku yang lain datang dari masa depan."

Shanks tampak siap untuk mulai berbicara lagi, tetapi Ben menutupi mulut kaptennya. Yang lain menatapnya, jelas tidak percaya.

"Dia bergabung dengan diriku yang saat ini dan memberiku semua kekuatan dan pengetahuannya."

Dia menyadari pandangan orang-orang dan segera tahu apa masalahnya.

"Kau tidak percaya padaku, kan?" katanya. Tidak ada yang menjawab, tapi Luffy tahu itu masalahnya. Dia memandang si Yonkou. "Shanks, kau melihatku mencoba berenang minggu lalu, kan?"

Shanks tidak tahu apa hubungannya dengan itu, tetapi dia tetap mengangguk. Kemudian Luffy menoleh ke arah penduduk desa.

"Dan kau, Makino, kau melihatku mandi kemarin kan?" Makino juga mengangguk, tak tahu pembicaraan ini kearah mana.

"Luffy, aku tidak-" Makino ingin berbicara, tetapi Luffy memotongnya lagi.

"Ketika kita bergabung bersama, tubuhku juga berubah. Aku menjadi sedikit lebih mirip dengannya." katanya, dan kemudian ia perlahan membuka bajunya. Tidak ada yang mengerti penjelasan dari Luffy, tetapi kemudian ketika dia menarik bajunya lebih tinggi, mereka akhirnya paham. Dia memiliki dada yang sangat berotot, dimana sehari yang lalu tidak seperti itu. Dan kemudian, ketika dia melapas bajunya, mereka menyadari ada bekas luka berbentuk x di dadanya. Banyak penduduk desa yang tersentak melihat ini dan Makino meletakkan tangannya di mulutnya, terkejut.

"Rasanya sedikit sakit saat aku berubah ..." kata Luffy perlahan. Shanks terbelalak.

"Apa yang menyebabkan bekas luka seperti ini?" Dia bertanya. Luffy menatap langsung ke matanya saat dia mengucapkan kata-kata selanjutnya.

"Admiral Akainu."

Semua orang terbelalak lagi.

"APA?"

"Itu benar."

"Oke, oke, ..." kata Shanks perlahan sambil memijat dahinya. "Anggap saja aku percaya ceritamu sejauh ini." Dia menghela nafas. "Tapi kenapa kau datang dari masa depan?"

Luffy menjawab dengan urutan terbalik.

"Seorang temanku, Dia adalah calon marine yang kutemui dipetualanganku, dia kemudian memakan Toki Toki no Mi (Time-time devil fruit). Karena doronganku dia memberanikan diri menjadi Marine Admiral." Luffy berbicara suara pelan, tetapi semua orang diam. "Dia kemudian datang untuk melawanku, tetapi karena aku memang ingin mati, aku menyerah padanya."

Shanks terkejut. Dia melihat di mata Luffy yang serius bahwa yang diceritakan Luffy saat ini benar dan dia tahu sesuatu yang buruk pasti terjadi padanya.

"Kemudian, karena dia adalah temanku, dia memberiku kesempatan untuk melakukan ini dan memperbaiki semuanya," Luffy melanjutkan.

Shanks mengangguk padanya dalam diam.

"Apa yang terjadi? Mengapa kau ingin mati?" Shanks bertanya.

"Nakamaku." Luffy berkata dengan air mata keluar dari matanya. Dia berlutut dan mulai merajuk. "Dia membunuh mereka semua."

"Siapa?"

"Akainu." Luffy meludahkan kata itu seperti kutukan. Mata Shanks melebar mendengar ini. Dia melirik pada crew yang lain dan dia tahu semua orang percaya padanya sekarang. Dia melihat ekspresi simpati dari orang-orang dan air mata muncul di mata Makino. "Dan saat aku bertarung dengan Kaidou! Kita nyaris kalah ketika melawan Kaidou." Mereka melihat Luffy berulang kali meninju tanah dengan tangannya. "Dan ketika aku bangun, semua orang mati. Zoro, Nami, Usopp, Sanji, Chopper, Robin, Franky, Brook. Mereka semua mati. Dan dia berdiri di atas mereka dengan lava yang menghancurkan kapalku."

Dia menatap kebawah sejenak. "Kemudian aku murka melihat ini. Aku bahkan tidak ingat banyak tentang apa yang terjadi saat itu. Kecuali pada akhirnya, Akainu sudah mati."

Dia tersenyum lemah pada akhir ceritanya.

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Kalau kalian bertanya seberapa kuat Luffy di chapter ini? Tubuhnya (yang saat ini) tidak sekuat time-skip Luffy, tapi tubuhnya lebih kuat dari orang-orang biasa. Kalau hakinya lebih kuat, setidaknya selevel ketika Luffy di Fishman Island (Buat Conqueror haki). kira-kira kekuatan Haki Luffy saat ini 1/2 dari kekuatan Haki Shanks, dia tidak selevel dengan Yonkou (belum), karna tubuhnya yang masih 7 tahun. Dan juga meskipun level hakinya sangat tinggi, Luffy yang saat ini tidak akan bisa menang kalau melawan musuh2nya di grand-line (Shichibukai, CP9, Setiap Marine Captai, dll). Tapi, ketika Luffy memulai petualangannya lagi, dia bakal lebih OP. Tunggu saja kelanjutannya.

(Tambahan: Fanfic ini dibuat sebelum Dressrosa Arc, Jadi ada yang berbeda antara fanfic ini dan Canon one piece)

Next chapter