Sudah tidak terhitung berapa kali Rosa menancapkan kuku-kuku tajamnya di kedua tangan Gina yang sedang dicengkram dengan kuat saat Gina menceritakan soal pertemuannya dengan Massimo di tempat praktek dokter Olivia. Rosa yang tidak menyangka jika Massimo berbuat senekat itu.
"Aku bingung, Rosa. Aku merasa sedih melihat kondisinya kemarin, dia terlihat berbeda. Tidak seperti Massimo yang aku kenal," ucap Gina lirih menyudahi ceritanya dengan kepala tertunduk, terlihat jelas betapa khawatirnya Gina pada Massimo saat ini.
Rosa yang gemas dengan Gina langsung mengangkat dagu Gina keatas supaya sejajar dengannya. "Untuk apa kasihan pada orang seperti dia? Dia sudah jahat dan egois dengan menceraikanmu sekejam itu, Gina."
"Iya tapi…"
"Kau tidak mungkin masih mencintainya, bukan?" Rosa langsung memberikan pertanyaan menusuk pada Gina.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com