Gina masih berdiri di balkon kamarnya menatap kepergian Diego yang diantar Vanessa dengan air mata, meski tidak suka pada Diego dan semua sifat menyebalkannya itu namun Gina merasa kasihan pada kakak tirinya itu yang kembali diusir.
"Sudah malam, sayang. Kenapa masih berdiri di balkon?"
Gina tersentak mendengar pertanyaan dari sang ayah yang tiba-tiba sudah berdiri di belakangnya.
"A-aku masih belum mengantuk,"jawab Gina jujur.
Julian tersenyum, ia kemudian mengalihkan pandangannya ke lantai satu melihat mobil putra tirinya yang mulai pergi meninggalkan halaman.
"Akhirnya pergi juga satu masalah,"ucap Julian lirih.
"Ini berlebihan, Daddy."
"Apanya yang berlebihan?"tanya Julian bingung.
Gina memalingkan wajahnya ke arah mobil Diego yang baru saja melewati pintu gerbang. "Diego, apa tidak berlebihan jika mengusirnya pergi seperti ini?"
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com