"Jangan katakan bahwa kamu merindukan Alea?" tanya Asya.
"Sayang tebakan kamu benar, Zio tidak mungkin melupakan Alea begitu saja," kata Tito.
"Aku bukan Zio sekarang, kalian lupa kalau Zio sudah di kuburkan, dan saat itu aku harus berusaha mengubur rasa cintaku juga, tak boleh terlihat dan tidak boleh nampak," ungkap Zio dengan lirih.
"Iya maaf Zivi, kami tidak akan salah lagi menyebut nama Zio," kata Tito.
"Iya jangan sampai, karena itu bisa membahayakan keluargaku," kata Zio.
Mereka lalu menyetujui semua keinginan Zio. Mereka adalah sahabat sejati dan tidak ada rahasia satu sama lainnya.
Termasuk rasa cinta yang Zio pendam untuk Alea. Tito dan Asya sudah bisa menebak semuanya.
Setelah berbincang lama, Tito dan Asya memutuskan untuk pulang. Dan kini Zio sendirian di ruang televisi sambil melihat berita terkini.
Ternyata ada gempa di jepang dan itu sontak membuat Zio cemas.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com