"Mas... Pria belum datang juga? kita harus berangkat pagi-pagi Mas." ucap Nayla seraya mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi Priambodo yang datang terlambat.
Namun beberapa kali Nayla menghubungi Pria panggilannya tidak di jawab juga.
"Lihat Mas, keponakan tersayang Mas Ardian sudah di hubungi beberapa kali tidak di angkat juga." ucap Nayla duduk di samping Ardian dengan kesal.
"Nayla... kalau kamu marah terus sama Pria, nanti bayi kita bisa seperti Pria bagaimana? apa kamu mau?" ucap Ardian menenangkan hati Nayla.
Nayla terdiam menatap wajah Ardian yang begitu mirip dengan Priambodo. Bagaimana Ardian bisa bilang kalau bayinya bisa mirip dengan Priambodo. Bukankah itu pasti terjadi? salahnya di mana kalau wajah bayinya juga bisa mirip dengan Priambodo karena wajah Ardian dan Priambodo hampir sama.
"Mas, bukannya bayi kita pasti mirip juga dengan Pria ya? wajah Mas Ardian dan Pria kan hampir sama?" ucap Nayla dengan tertawa.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com