webnovel

_9_

Sejak hari itu, aku terus mencari tempat tempat yang kami kunjungi. Aku mencari di ruangan cermin itu tetapi tidak menemukan apapun disana.

Dan ruang boneka itu, tidak ada apa disana.

Huh..dimana aku harus mencari pria manis itu!!

Srek

Aku sedikit terbelalak ketika menyenggol sebuah kunci. Oh ini kunci yang waktu itu. Aku belum sempat mencobanya.

"C..--", bruk tiba-tiba kakiku tersandung sesuatu dan terjatuh mencium lantai.

Disana makuna tampak asyik tertidur, baru kusadari makuna tampak sangat cantik .

Dia tidur memeluk kakinya dengan imut dan wajahnya perlahan terbuka oleh rambut.

Mataku melirik yang lain, aku ingin membaca sebuah gambar aneh disana.

Apa..makuna yang gambar?

_

Kau tau gambar makuna adalah sebuah lorong dan letak letaknya seperti labirin kemudian ada sebuah kunci yang digambarkan pada suatu tempat yang berbingkai bunga hidup.

"..makuna?", apakah makuna pernah mengenal tempat ini. Tetapi darimana ia tau padahal ia sudah seharian disini sejak awal bertemu.

_

"Uhm....uhm...uh.." makuna perlahan membuka mata dan melihat aku yang sedang melihat gambarnya. Ia ketakutan dan segera menyingkir ke pojokkan.

_

Setelah melihat dengan bingung, aku menatap datar padanya. Seperti anjing yang tersesat dan begitu takut..

_

Klak

_

Malam itu aku menyelinap dan membuka kunci pintu penahan itu. karena aku sudah tau saat malam mereka akan berhenti bergerak dan ditahan Disana.

Klak

Pintu itu perlahan terbuka dan tampak penahan itu berhenti bergerak. Aku menghela nafas kemudian memandang kunci itu.

Untuk apa kunci ini..??

_

Aku segera mencari lubang kunci tetapi tidak ada dimana pun, hanya ada lubang kunci di borgol. Aku pun segera mencobanya.

Ugh..tentu saja aku sangat takut ketika terbuka. Tetapi ini demi menemukan Rui!!

Klak

Aku menutup mata, namun tidak ada yang terjadi. Borgol itu berayun ayun kemudian sebuah kunci muncul lagi.

Aku mengambilnya lalu melihat sebuah surat disana..""Rui akan mati jika dalam dua hari kau tidak menyelamatkan nya"'

Aku merasa tercekat, kemudian menjatuhkan surat itu. Aku memandang kunci itu ada tulisan kunci pintu utama.

Kemudian segera aku mengunci lagi borgol itu dan kembali ke sel penjara.

Selama malam itu aku merasa sangat ketakutan, Rui akan mati!

Srek

Tiba tiba ada sebuah pakaian yang menyentuh tangannya, mata merahku perlahan berbalik. Oh itu makuna..

Makuna terlihat sangat lelah dan ketakutan. Tangannya bahkan masih mengigil saat tidur. Aku memegang tangan nya kemudian mulai menatap wajahnya dari dekat.

Seperti nya kali ini aku yang salah.. makuna tidak membunuh Rui. Dan aku telah menyiksa makuna hanya karena ia gila.

tapi..tulisan itu..

_

_

"Makuna..siapa sebenarnya kamu..?"

Next chapter