webnovel

Ch. 146

Jesper baru saja akan memasuki rumah saat suara teriakan membahana Haowen membuatnya terkejut.

"HYUUUUUNG." Haowen memanggil namanya dengan semangat yang sungguh luar biasa.

Meminta turun pada Jinyoung yang masih menggendongnya dengan wajah melongo bodoh. "Hyung, turun." Pinta Haowen.

"Oh? Ha? Oh oke." Ujar Jinyoung dengan mata yang tak lepas dari Jesper.

Benar-benar pengertian dari gelandangan yang sesungguhnya. Bathin Jinyoung meringis pelan.

Setelah turun dari gendongan Jinyoung, Haowen langsung saja berlari kencang dengan kaki-kaki kecilnya yang menubruk Jesper dengan pelukan erat pada kakinya.

Hap.

"Kenapa kalian belum tidur?" Tanya Jesper setelah mengangkat Haowen dalam gendongannya dan mengusak kecil helai rambut si bungsu.

Grep.

Melingkarkan lengan-lengan kecilnya pada leher Jesper dan menelusupkan kepalanya di sana. "Jinyoung hyung hauth dan hyung pulang lama thekali!" Sungut Haowen kesal.

"Hyung ada urusan, maaf hm." Ujar Jesper dengan tangan yang mengusap punggung Haowen di gendongannya.

"Mm! Apa ini thakit?" Tanya Haowen seraya menunjuk luka lebam di sudut bibir Jesper dan beberapa luka lebam lainnya yang menghiasi wajah tampan sang kakak.

"Ini?" Meraba lukanya sedikit dan ya, Jesper akui ini sedikit perih. "Tidak." Jawab Jesper dengan senyum manisnya.

"Tapi itu berwarna ungu? Biru? Hijau? Dan juga berdarah." Ujar Haowen masih penasaran. Apa kakaknya ini tidak punya buku gambar? Maka dengan senang hati Haowen akan memberinya, tapi kenapa harus menggambar di wajah sendiri? Haowen tidak pelit, sungguh.

"Hyung baik-baik saja." Ujar Jesper. Adiknya ini benar-benar bawel terkadang. Jesper jadi gemas sendiri.

"Hyung haruth mandi dan mari kita obati luka hyung." Ajak Haowen dan mengusap-ngusap pipi Jesper. Membuat yang lebih besar hanya bisa tertawa renyah.

"Baiklah. Mari kita ke kamar." Mencium sekilas pipi Haowen yang hanya terkekeh gemas karenanya.

"Malam ini kita tidur di kamar Jinyoung hyung!" Seru Haowen penuh semangat. Kapan lagi bisa Pajama party bersama dua saudara-saudaranya ini.

"Terserah saja." Ujar Jinyoung pasrah. Hhh kamarnya yang ia sanjung-sanjung benar-benar akan berantakan nanti.

Mengambil wajah kecil dan sedikit air beserta alat P3K yang selalu Sehun sediakan dalam keadaan lengkap.

**

Jesper hanya perlu berbaring santai dan memejamkan mata seraya menunggu dua adiknya selesai dengan luka-luK di wajahnya.

"Dimana lagi?" Tanya Jinyoung menggeser-geser wajah Jesper kekanan dan kekiri.

"Hanya di wajah." Jawab Jesper tenang.

"Benarkah?" Ragu Jinyoung? Wajah saja sudah berantakan seperti ini dan tidak ada luka di daerah lain? Sakti sekali kakaknya ini.

"Apa ini sudah selesai?" Tanya Jesper. Lelah juga dia jika hanya harus berbaring tanpa melakukan apapun.

"Thudah!" Seru Haowen kelewat semangat. "Hyung terlihat thangat jelek thekarang."

"Bwahahahahaha, MAMPUSS!"

Jesper kuat Jesper anak maung. Punya adik macam mereka ini Jesper benar-benar kuat! Jesper strong.

Ddrrt... drrrt... drrt...

"Hyung ponselmu berisik sekali." Adu Jinyoung. Mengambil ponsel Jesper dan terlihatlah, notif dari grup abal-abal saudaranya tertuanya.

Tikungan tajam.

Lucas Kingkong pt.1 : Jejes sudah comeback home?

Xukun Beruk : musnah kau sana!

Lucas Kingkong pt.1 : apa kau?!

Xukun Beruk : menjwijyiqckan!

Lucas Kingkong pt.1 : mati kau sana!

Jesper Kingkong pt.2 : Bwahahahahaha MAMPUSS!

Lucas Kingkong pt.1 : Jesper COMEBAACK!

Lucas Kingkong pt.1 : huwaaaa terharu.

Xukun Beruk : iuh!

Xukun Beruk : najis!

Xukun Beruk : Baejin jangan membajak ponsel hyungmu.

Jesper Kingkong pt.2 : aah, hyung tidak seruu!

Lucas Kingkong pt.1 : hyungmu sudah pulang?

Jesper Kingkong pt.2 : sudah, wajahnya sangat jelek dan saat ini dia sedang tidur tampan.

Xukun Beruk : kami akan kesana besok jika memungkinkan.

Xukun Beruk : kau juga seharusnya tidur bukan?

Jesper Kingkong pt.2 : sebentar hyung.

Jesper Kingkong pt.2 : aku tidak bisa.

Xukun Beruk : no no no. Right now! Kau harus persiapan ujian masuk Universitas bukan?

Lucas Kingkong pt.1 : turuti saja.

Jesper Kingkong pt.2 : baiklah.

Jesper Kingkong pt.2 : night.

Jinyoung mendesah malas, dia masih belum mau tidur, tapi dua teman saudaranya itu sudah mengeluarkan perintah. Jadi ya mau bagaimana lagi, Jinyoung menurut saja.

Melirik kesebelah kanannya ada Jesper dengan wajah lebam yang sudah tertidur pulas dengan si kecil Haowen yang memeluk erat hyung kesayangannya itu. Kedua lengan kecilnya di leher Jesper dengan kaki yang mendarat sempurna di perut berabs milik saudaranya.

"Ngh, aku juga ikuuuut." Merengek kecil, Jinyoung menatap dua saudaranya yang sudah berlayar kedalam dunia kapuk mereka.

Bruk.

Menjatuhkan tubuhnya keatas ranjang dan memeluk erat Jesper yang terusik karena ranjang yang bergerak tak karuan.

"Cepat sembuh hyung." Ujar Jinyoung. Melingkarkan tangannya di leher Jesper dan kakinya di perut sang kakak.

Tak lama setelah itu, Jinyoung benar-benar masuk kealam mimpi menyusul dua saudara itu. Tak menyadari pintu yang kembali terbuka dan menampilkan sosok ayah mereka.

Ceklek.

Sehun masuk dengan tangan yang berada dalam kantong piyama tidurnya. Mendekat kearah ranjang dan tersenyum kecil melihat tiga putra.

Mengulurkan tangannya, Sehun menarik naik selimut untuk menutupi tubuh tiga anaknya dengan sempurna.

"Mimpi indah." Bisik Sehun. Mengusap masing-masing surai kelam yang sudah tinggal dalam jangka waktu lama bersamanya ini.

"Dan cepat sembuh untuk ini." Ujar Sehun dengan telunjuk dan jempol yang mengusap beberapa luka di wajah Jesper.

Chup.

"Good night."

**

Setelah mengucapkan selamat malam pada ketiga anaknya, Sehun kembali lagi untuk berbaring di atas ranjangnya. Membuka galeri ponselnya yang menampilkan fotonya bersama sang mendiang istri, Suzy.

"Kau seharusnya merasakan bagaimana sulitnya mengurus tiga manusia itu." Monolog Sehun dalam diam.

"Mereka benar-benar susah di atur terkadang." Mengusap pelan layar ponselnya dan tersenyum kecil saat ia rasa, setiap kali ada masalah, maka ia akan selalu seperti ini. Terlalu lelah untuk bercerita pada Kris atau Siwon. Memilih memejamkan mata dan menghela nafas pendek saat ia rasa memang sudah seharusnya ia untuk istirahat.

Tubuh dan pikirannya sudah memberontak lelah.

"Love u." Bisik Sehun pada angin, berharap agar bisikannya bisa tersampaikan pada sang pujaan hati.

**

"Dia kembali berulah?" Tanya Siwon dengan tubuh yang bersandar nyaman pada headboard ranjang.

"Hm. Jesper baru saja pulang dengan beberapa luka lebam." Itu Kris yang menelfon. Mengatakan pada ayahnya jika keponakannya baru saja mendapat masalah akibat dari masih hidupnya spesies sejenis Irene di dunia ini.

"Apa parah?" Tanya Siwon lagi. Selama ini Siwon rasa Jesper tidak pernah berulah. Jika berulah pun itu hanya menjahili kedua adiknya.

"Tidak terlalu. Aku sudah muak dan rasanya benar-benar ingin melenyapkan si sialan itu." Geram Kris. Dia tidak bisa berteriak marah karena Jiyeon tengah tidur nyenyak di sampingnya. Tepat berada dalam pelukannya.

"Kita bisa mulai menyusun rencana untuk itu." Ujar Siwon.

"Ku rasa tidak hanya kita berdua." Balas Kris.

"Mereka tentu saja akan ambil bagian setelah melihat Jesper besok hari."

TBC.

MOHON MAAF LAHIR DAN BATHIN YA^^

SEE U NEXT CHAP.

THANK U.

DNDYP.

ตอนถัดไป